BERGAYA: Putri Dea Safitri saat menyeduh kopi untuk konsumen yang datang – Foto Dok Aboe |
BORNEOTREND.COM- Trend nongkrong dikalangan anak muda dan pegawai kantoran, mendorong menjamurnya bisnis kedai Kopi di Kota Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
Bahkan kini ada sekitar ratusan kedai kopi baik skala kecil maupun besar yang ada pada setiap sudut di Kota Banjarmasin. Mereka pun berlomba-lomba menawarkan berbagai macam konsep dan aneka kopi untuk menarik pembeli.
Dengan menjamurnya kedai kopi ini, tentunya kebutuhan pekerja peracik dan penyeduh kopi yakni Barista semakin besar.
Peluang ini lah yang ditangkap oleh perempuan bernama lengkap Putri Dea Safitri dengan menjadi seorang Barista di salah satu Kedai Kopi yang ada di JL Pangeran Hidayatullah Banjarmasin.
“Awalnya kan suka nongkrong aja sama teman-teman sambil minum kopi. Dari situ mulai tertarik dengan proses pembuatan kopi,” ungkapnya.
Setelah tertarik ia pun mulai mempelajarinya secara otodidak. Diakuinya hal itu ternyata tidak mudah, karena ternyata menjadi seorang Barista perannya lebih dari sekadar menyeduh kopi, tapi juga harus memiliki pengetahuan mendalam tentang biji kopi, teknik penyeduhan dan berbagai jenis mesin kopi.
“Walau sulit saya tetap enjoy menekuninya. Alhamdulillah semakin terampil dan saya pun memberanikan diri untuk melamar sebagai seorang Barista dan diterima. Sekarang kalau dihitung sudah kurang lebih 1 tahun menjalani profesi sebagai seorang Barista,” jelasnya.
Baginya profesi Barista sendiri adalah pekerjaan yang di idamkannya untuk saat ini. Karena ia bisa banyak mendapatkan pengetahuan tentang kopi dari pemilik kedai, tamu yang datang hingga praktek langsung.
“Selain itu profesi ini juga saya pikir sekarang juga keren, karena profesi yang bisa menjadi salah satu pusat perhatian orang lain,” ujarnya.
BEKERJA: Barista muda saat menyeduh kopi di dapur – Foto Dok Aboe |
Tidak berbeda, Yunus salah satu Barista lainnya juga mengaku memilih profesi ini karena sebelumnya penasaran dengan seluk beluk Kopi.
”Karena penasaran saya coba gabung untuk bekerja di sebuah Kedai Kopi. Alhamdulillah kini banyak ilmu baru tentang meracik kopi yang saya dapatkan, mulai dari gramasi kopi, grind size dan segala macam tetek bengeknya” tuturnya.
Lalu yang tidak kalah penting profesi seorang Barista selalu di pandang lebih kalau sudah berada di tongkrongan.
“Jadi merasa bangga aja sekarang karena bisa menjadi salah satu Barista di salah satu Kedai Kopi di Banjarmasin,” bebernya.
Dilain pihak, pemilik Kedai Kopi di JL Kayu Tangi Banjarmasin Rewinmoody menambahkan, dirinya mengaku lebih suka mempekerjakan Barista junior ditempatnya.
“Kami biasanya lebih suka mempekerjakan Barista junior, karena memang mereka lebih rajin dan mau belajar. Lalu tentunya juga gaji mereka lebih terjangkau untuk Kedai Kopi seperti kami” tukasnya.
Penulis: Aboe