-picsay.jpg)
 |
| WAWANCARA: Peserta program JKN Stefany Anggraini - Foto Dok Jamkesnews.com |
BORNEOTREND.COM- Bagi Stefany Anggraini Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) merupakan salah satu program yang sangat bermanfaat dan selalu Ia harapkan untuk terus berlangsung penyelenggaraannya.
Fany panggilan akrabnya, mengungkapkan bahwa dalam setahun terakhir dirinya hampir selalu menggunakan BPJS Kesehatan miliknya itu untuk kontrol maupun menjalani rawat inap di fasilitas kesehatan.
“Setahun belakangan ini sangat sering saya bolak-balik periksa pakai BPJS Kesehatan ini, baik itu ke puskesmas atau ke RS. Mulai dari periksa ke dokter kandungan serta sempat juga karena keluhan kesehatan saya yang lain,” ujar wanita 27 tahun ini.
Manfaat yang jelas dirasakan oleh Fany yaitu saat dirinya mulai mengandung sampai dengan melahirkan sang anak kedua yang harus dilaluinya melalui prosedur bedah sesar di RSUD H. Damanhuri, Barabai.
“Kurang lebih awal tahun 2023 lalu saya melahirkan anak saya yang kedua ini. Mulai saat saya masih mengandung dan menginjak usia tiga bulan rasanya saya sudah harus rutin kontrol ke puskesmas sampai juga beberapa kali ke RS. Selama proses itu semuanya dijamin oleh BPJS Kesehatan, gratis tanpa pernah ada saya mengeluarkan biaya seribu rupiahpun untuk biaya pengobatan yang saya jalani itu,” kata ibu dua anak ini.
Fany mengungkapkan saat dirinya mendekati hari perkiraan lahirnya sang anak, dokter mendapati penyulit yang ada pada dirinya sehingga prosedur melahirkan sang anak harus melalui tindakan bedah di RS. Pada saat yang bersamaan, Fany selalu diberi edukasi dan juga selalu berkeyakinan bahwa biaya pengobatannya akan bisa dijaminkan menggunakan BPJS Kesehatan yang Ia miliki.
Benar saja, keyakinan itu dibuktikan oleh Fany sendiri kala dirinya harus menjalani rawat inap saat persalinan. Seluruh biaya mulai dari biaya pelayanan, obat dan kamar rawat inap tidak perlu Ia risaukan karena semuanya sudah dijamin oleh Program JKN.
“Bahkan, tidak hanya biaya rawat saya saja yang dijamin, saat anak saya harus rawat pisah dari saya karena kondisi berat badannya yang kurang mencukupi, itupun langsung bisa menggunakan BPJS Kesehatan sebagai penjaminnya. Sungguh luar biasa manfaat yang saya rasakan ini,” jelasnya.
Bagi Fany, saat BPJS Kesehatan merupakan sesuatu yang sangat diandalkan dan dibutuhkan oleh masyarakat karena dengan terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, maka peserta tidak lagi risau akan jaminan kesehatannya.
“Tapi bukan pula menjadi ceroboh ya soal kesehatan, tentu harus tetap berusaha sehat dan menjaga pola kesehatan serta pola makan dan juga pola istirahat. Saya kalau tidak karena memang harus rawat atau kontrol, tentu saya memilih untuk tetap sehat dan tidak menggunakan BPJS Kesehatan milik saya,” bebernya.
Fany beserta suami dan anaknya merupakan peserta Program JKN yang terdaftar pada segmen Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK). Atas hal tersebut, Fany mengaku bersyukur karena dirinya bisa memperoleh seluruh pelayanan dan penjaminan selama ini tanpa harus mengeluarkan iuran sepeserpun.
“Tapi kenyataannya di RS maupun di Puskesmas, pelayanan bagi saya yang merupakan peserta BPJS Kesehatan gratis dari pemerintah dengan peserta BPJS Kesehatan yang dari kantor atau dari perusahaan atau bahkan yang pasien umum sekalipun diberikan secara adil dan tidak dibeda-bedakan kecuali hak kelas rawatnya saja, selebihnya semua sama dan sangat baik pelayanan yang diberikan oleh petugas,” tuturnya.
Fany menaruh harapan besar bahwa keberlangsungan penyelenggaraan Program JKN ini akan terus terjaga.
“Karena sangat membantu bagi sangat banyak masyarakat, terutama seperti saya yang sangat membutuhkan karena hampir selalu dalam waktu yang bedekatan harus periksa ke puskesmas dan RS. Dengan adanya BPJS Kesehatan ini saya dan keluarga merasa sangat terbantu dan terlindungi, sehingga semoga BPJS Kesehatan terus selalu ada karena sangat diperlukan dan sangat memberikan bantuan,” tutupnya.
Sumber: Jamkesnews.com
