Enos Sudah Lama Usul Nama Anang Ardiansyah Sebagai Nama Jalan

 

Enos Karli bersama reporter Banjar TV saat wawancara khusus terkait wacana usulan nama Anang Ardiansyah dijadikan nama fasilitas publik atau jalan, kurang lebih sembilan tahun lalu.
(Foto: screenshot Banjar TV)

BORNEOTREND.COM - Upaya untuk mengabadikan nama maestro Lagu Banjar, Anang Ardiansyah, sebagai nama jalan ternyata sudah lama diajukan. Enos Karli sapaan akrab Drs Akhmadi Soufyan yang kala itu (tahun 2017) menjabat sebagai Kepala Museum Lambung Mangkurat, sudah mengajukan usulan kepada Pemerintah Kota Banjarmasin (Walikota dan Ketua DPRD Kota Banjarmasin). 

Seperti diketahui, Enos Karli disamping sebagai seorang birokrat (pernah menjabat sebagai Kepala UPTD Taman Budaya Kalsel dan Kepala Museum Lambung Mangkurat), juga dikenal sebagai seniman lagu Banjar. Lagu-lagu Banjar karyanya hingga saat ini juga banyak digemari, diantaranya "Pucuk Kastila" dan "Lanting Nini". 

Menurut Enos, usulan untuk menjadikan nama Anang Ardiansyah sebagai nama jalan, semata-mata untuk menghormati dan menghargai jasa-jasa atas karya ciptanya yang membawa harum nama daerah. 

"Kita tidak bisa memberi penghargaan bentuk lain, ya nama beliau dipakai sebagai nama jalan juga tidak apa-apa. Di luar negeri, yang saya tahu di Jepang lagu Paris Barantai dipakai untuk iklan, di Australia juga ada bentuk apresiasi lagu tersebut. Jadi saya mengusulkan ini tidak ada maksud lain, tapi lebih menghormati beliau. Kita sudah punya nama Jalan Anang Adenansi dan Djok Mentaya, itu juga tokoh-tokoh seangkatan beliau," ujar Enos Karli, saat diwawancarai Banjar TV kurang lebih sembilan tahun lalu. 

Ketika dihubungi, Enos Karli menjelaskan usulan itu ia sendiri membawanya dan menghadap ke Walikota Banjarmasin dan Ketua DPRD Kota Banjarmasin, tapi saat itu dibilang usulan itu harus melalui Pemerintah Provinsi Kalsel.

"Saya sudah menghadap dan menyerahkan proposal usulan ke Walikota Banjarmasin Ibnu Sina dan Ketua DPRD Kota Banjarmasin Iwan Rusmali saat itu. Tapi seiring waktu tidak ada tindaklanjut lagi, karena saat itu diminta usulan itu ke provinsi. Sempat menghadap juga ke Sekdaprov Kalsel saat itu Haris Makkie, mungkin saat ini bisa dilanjutkan lagi bagaimana prosedurnya supaya bisa diwujudkan," ujar Enos yang saat ini banyak menetap di Palangkaraya bersama ibunya. 

Usulan nama-nama seniman Banua yang dianggap berjasa untuk dijadikan nama fasilitas publik mencuat kembali bertepatan dengan peringatan Hari Musik Sedunia tahun 2023. Sebelumnya juga diusulkan nama maestro seni lamut Gusti Jamhar Akbar untuk nama menara pandang yang ada di Siring Tendean Banjarmasin.

Penulis: Khairiadi Asa



Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال