Politik dan Organisasi Kewargaan "Baru"

 

Oleh: Noorhalis Majid
(Ambin Demokrasi)


BORNEOTREND.COM - Banyak pendapat, organisasi warga dalam bentuk asosiasi, paguyuban –sebagaimana lazimnya organisasi masyarakat sipil, sedang mengalami perubahan, baik bentuk maupun fokus dan kegiatannya. 

Terutama LSM, lebih dari sepuluh tahun ini, sudah kurang terdengar. Hanya tinggal beberapa gelintir. Begitu juga ormas atau paguyuban. Kecuali yang besar, tentu masih bertahan, selebihnya, hanya ada nama –minim kegiatan. 

Namun, lain lagi dengan organisasi berbasis hobi, justru semakin diminati. Mungkin hobi lebih mudah mempersatukan orang berbeda latar belakang. Padahal, dulu orang lebih suka berhimpun karena kesamaan ideologi. Ideologi mempersatukan yang berbeda latar belakang, suku dan budaya. 

Bahkan, konon kesamaan ideologi, membuat orang mau dan rela berkorban untuk saudaranya yang se-ideologi. Sekarang cerita seperti itu dianggap romantisme, tidak terdengar lagi.  

Setelah karena ikatan ideologi, era berikutnya, orang berhimpun karena kesamaan “isu”. Sebab isunya sama, sekalipun berbeda domisili, daerah, suku bangsa, bahkan agama, mau bekerja sama dan saling menguatkan satu sama lain. Isu kemanusian, lingkungan hidup, hak asasi manusia atau demokrasi, sempat menjadi alasan utama orang berhimpun dalam organisasi kewargaan, pada era inilah LSM menjamur. 

Organisasi berbasis “isu” juga sudah mulai berkurang, tidak banyak yang bekerja menangani “isu-isu” yang dulu sangat populer dan diminati, walau persoalan terkait isu dimaksud, masih sangat banyak dan tetap aktual sebagai persoalan kewargaan. 

Kini, organisasi berbasis hobi, lebih ramai. Ada yang berhimpun pada komunitas hobi sepeda, motor, mobil antik, hewan peliharaan, dan lain sebagainya. Terutama motor, komunitas ini hingga terbagi dalam beberapa merek kendaraan, dan melakukan aktivitas lintas pulau. Rela berhimpun walau dengan biaya mandiri. 

Pertanyaannya, apakah organisasi berbasis hobi dapat digolongkan sebagai masyarakat sipil?

Mengingat anggotanya terkadang lintas latar belakang. Dapatkah organisasi seperti ini menjadi kekuatan politik atau mempengaruhi pilihan politik? Adakah Parpol dan politisi menganggap mereka kelompok strategis? (nm)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال