Sektor Bisnis Prancis Rugi hingga Rp 16,5 Triliun Gegara Kerusuhan

 

KERUSUHAN: Potret kerusuhan di Prancis berdampak pada sektor bisnis -Foto dok finance.detik.com

BORNEOTREND.COM- Kerusuhan yang terjadi di Prancis ternyata berdampak buruk pada sektor bisnis. Kerusuhan yang dipicu penembakan oleh polisi terhadap seorang remaja, telah merugikan sektor bisnis hingga 1 miliar Euro atau sekitar US$ 1,1 miliar.

Mengutip CNN Business, kerugian itu disampaikan Medef (Mouvement des Entreprises de France) atau asosiasi bisnis Prancis. Jika dirupiahkan kerugian yang diderita sektor bisnis tersebut mencapai Rp 16,5 triliun (kurs Rp 15.000/US$).

Menurut Menteri Keuangan (Menkeu) Prancis Bruno Le Maire kepada afiliasi CNN BFMTV, Rabu (5/7/2023), 400 cabang bank dan 500 toko telah diserang selama masa kerusuhan. Bahkan, Le Maire juga menyebutkan 1.000 toko telah dijarah.

Namun, Le Maire menegaskan kerusuhan tersebut tidak akan menganggu ekonomi Prancis

"Kerusuhan tidak akan berdampak besar pada pertumbuhan Prancis," kata Le Maire yang berbicara kepada Isa Soares dari CNN, Selasa (4/7/2023).

Sebagai informasi Gelombang kerusuhan meletus setelah Nahel Merzouk yang berusia 17 tahun ditembak mati saat berhenti di pinggiran kota Paris. Para pengunjuk rasa di kota-kota di seluruh Prancis turun ke jalan pada hari-hari berikutnya, menumpahkan kemarahan mereka.

Presiden Prancis Emmanuel Macron mengatakan pada Selasa (4/7/2023), dirinya yakin puncak kekerasan telah berlalu. Berbicara kepada wali kota dari 241 kota yang dilanda protes, Macron menjanjikan dukungan total.

Menkeu Le Maire menambahkan, pajak dan kontribusi jaminan sosial akan ditangguhkan untuk toko yang telah diserang, dan dibatalkan sama sekali untuk toko paling terkena dampak. Sektor Bisnis diberitkan waktu selama 30 hari untuk mengajukan klaim asuransi.

Sumber: finance.detik.com

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال