BORNEOTREND.COM- Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Daerah Pemilihan (Dapil) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Hetifah Sjaifudian kembali memberikan penguatan kapasitas kepada para pramuwisata yang tergabung dalam Himpunan Pramuwisata Indonesia (HPI) Kota Balikpapan.
Kegiatan penguatan kapasitas kepada para pramuwisata dilaksanakan di Hutan Lindung Sungai Wain (HLSW) yang menghadirkan tak kurang dari 50 HPI dan pemangku kepentingan sektor pariwisata di Kota Balikpapan.
Ada pun dalam kegiatan ini sejumlah narasumber dihadirkan, diantaranya Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, Direktur Komunikasi Pemasaran, Kemenparekraf RI Titus Haridjati, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Balikpapan Ratih Kusuma, Teguh Hartono, Harris dan Wahyu Aurora.
Dalam kegiatan tersebut, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata Kota Balikpapan Ratih Kusuma menyambut baik kegiatan ini. Sampai saat ini ada 78 destinasi di Kota Balikpapan, baik itu wisata buatan, alam, sejarah dan lain-lain yang juga sudah dipetakan berdasar kecamatan.
Sehingga diharapkan setiap kecamatan ada kegiatan aktif di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif. Sehingga diharapkan akan terus mengembangkan sektor pariwisata. Dukungan juga terus diberikan, termasuk wisata alam di Hutan Lindung Sungai Wain ini.
“Pariwisata berwawasan lingkungan dengan mengutamakan aspek konservasi alam. Spesies yang ada di hutan ini sangat banyak. Jenis pohon diantaranya ditemukan dalam pembuatan Ekoprinting” jelasnya.
Sementara itu, Direktur Komunikasi Pemasaran, Kemenparekraf RI Titus Haridjati menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk sinergi Kemenparekraf dengan dengan DPR RI dan langsung ke masyarakat pelaku pariwisata untuk perlindungan dan keselamatan.
Sedangkan Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian menjelaskan bahwa keamanan dan pertolongan pertama (first aid) sangat penting bagi pelaku pariwisata. Bagaimana para wisatawan merasa aman dan nyaman, serta terlindungi ketika sesuatu terjadi di destinasi, sehingga pemahaman dan pengetahuan para pemandu wisata terkait pertolongan pertama menjadi hal yang utama.
“Pemahaman terkait pertolongan pertama misalnya identifikasi resiko kesehatan, pengetahuan untuk pertolongan pertama dasar, membawa perlengkapan-perlengkapannya, dan bagus untuk mengetahui lokasi pusat Kesehatan di destinasi tersebut” jelas legislator Partai Golkar tersebut.
Lebih lanjut dirinya juga menyampaikan bahwa terdapat beberapa keterampilan dasar yang harus dikuasai bagi pelaku pariwisata.
“Diantaranya keterampilan komunikasi, keterampilan bahasa, keterampilan layanan Pelanggan, pengetahuan destinasi, keterampilan pengelolaan waktu, keterampilan resolusi masalah, keterampilan penjualan, keterampilan teknologi, keterampilan keamanan, kreativitas dan inovasi” tutupnya.
Penulis: Agustina