Oleh: Khairiadi Asa (Foto/ilustrasi: Siring Menara Pandang, Banjarmasin) |
BORNEOTREND.COM - Sejak dilangsungkannya pemilu (legislatif) di era reformasi di Kota Banjarmasin sampai sekarang tidak pernah ada juara bertahan atau sampai dua kali menjadi pemenang dalam rentang waktu tersebut. Semua parpol kontestan pemilu, sejak Pemilu 1999, 2004, 2009, 2014 hingga 2019 secara bergantian menjadi pemenangnya.
Meski sudah tidak lagi menyandang sebagai ibukota Provinsi Kalsel, Kota Banjarmasin di Pemilu 2024 nanti masih menjadi barometernya perpolitikan di Bumi Lambung Mangkurat ini. Sejak Pemilu 1992 jumlah kursi yang ada di lembaga perwakilan Kota Banjarmasin masih tetap 45 kursi. Jumlah penduduk di kota seribu sungai ini hingga Pemilu 2024 diprediksi belum sampai atau melebihi 1.000.000 jiwa, sehingga jumlah kursinya belum bertambah dari jumlah ada.
Dari data yang ada, Pemilu 1999 yang keluar sebagai pemenangnya adalah PDI P (13 kursi), Pemilu 2004 keluar sebagai pemenang PPP dengan mengoleksi 7 kursi. Pemilu 2009 Demokrat berjaya dengan menggondol 11 kursi, Pemilu 2014 Golkar memuncaki dengan 8 kursi, dan di Pemilu 2019 Partai Amanat Nasional (PAN) menjadi pemenangnya dengan mengoleksi 9 kursi.
Sekadar mengingat kembali, pada Pemilu 2019 ada 10 parpol yang meraih kursi. PAN meraih 9 kursi, Gerindra dan Golkar masing-masing 6 kursi. Demokrat, PDI P, PKS dan PKB masing-masing meraih 5 kursi, PPP (2 kursi), NasDem dan PBB masing-masing 1 kursi. Dengan melihat komposisi perolehan kursi yang ada di DPRD Kota Banjarmasin ini, tentu persaingan di Pemilu 2024 akan semakin ketat, apalagi beriringan dengan Pemilu Presiden, terkait koalisi dan strategi pemenangannya di daerah.
Dilihat dari perkembangan penataan dan pembangunan infrastruktur, gedung dan pertokoan, maka Banjarmasin saat ini semakin memantapkan diri sebagai kota jasa, perdagangan dan pariwisata. Meski luas wilayahnya paling kecil diantara kabupaten/kota yang ada di Banua ini, namun jumlah pemilihnya dalam Pemilu 2024 merupakan yang terbanyak. Satu Dapil satu kecamatan.
Strategi partai dan caleg yang bertarung di kota ini, tentu sudah disiapkan dari jauh. Apalagi menghadapi pemilih (masyarakatnya) yang dinamis dan heterogen.
Penulis: Khairiadi Asa (Pemimpin Redaksi borneotrend.com)