Sajian Nasi Astakona Sebelum Duduk ke Pelaminan

 

Mempelai perempuan Siti Alifia Balqis didampingi mempelai laki-laki Rifqi Fadhli Ramadhan, saat melakukan pemotongan nasi astakona untuk diserahkan kepada kedua orangtuanya, yakni H Arifin Nor dan Hj Hardiyanti. Sabtu (12/8/2023) di Rattan Inn Banjarmasin. 
(Foto: istimewa)

BORNEOTREND.COM - Pemandangan sedikit berbeda, Sabtu (12/8/2023) lalu dalam acara resepsi pernikahan antara Siti Alifia Balqis (puteri pasangan Dr Ir H Arifin Nor MT - Hj Hardiyanti S.A.P) dengan Rifqi Fadhli Ramadhan (putera pasangan Alm Dr H Zulkifli Musaba M.Pd - Hj Hernani), yaitu didahului pemotongan nasi astakona sebelum kedua mempelai duduk ke pelaminan. Sebelumnya juga dilakukan pembacaan doa bersama.

Seperti halnya nasi tumpeng (dalam adat Jawa), maka dalam masyarakat Banjar juga dikenal nasi astakona. Keduanya memiliki kesamaan fungsi namun berbeda dalam bentuk penyajiannya. Pemberian nasi astakona ini terlebih dahulu kepada mereka yang dianggap dituakan/dihormati. 

Mempelai laki-laki memberikan nasi astakona kepada kedua orangtuanya. 
(Foto: istimewa)


Sebenarnya nasi astakona sudah dikenalkan atau jadi tradisi sejak Kesultanan Banjar, terutama dilakukan pada acara adat atau formal lainnya. Misalnya menerima tamu kehormatan atau dalam peresmian monumen/bangunan. Namun seiring waktu penyajian nasi astakona juga dilakukan saat acara resepsi perkawinan. 

"Ya sekarang kita, terutama masyarakat Banjarmasin jangan salah kaprah lagi. Peresmian suatu bangunan misalnya biasanya diiringi juga pemotongan nasi tumpeng, sekarang adat Banjar ada nasi astakona yang peruntukannya juga sama. Sebagai tanda penghormatan kepada tamu yang hadir," ujar Sukhrowardi, salah seorang pegiat dan pendiri RUNE yang juga anggota DPRD Kota Banjarmasin

Sukhrowardi bersama istri menyempatkan berfoto dengan tampilan astakona dengan lima talam (susun).
(Foto: istimewa)

Menurut Sukhrowardi sekarang sudah banyak pembuat nasi astakona di Banjarmasin, yang sebelumnya dilatih secara khusus bagaimana cara pembuatan dan penyajiannya. 

Astakona adalah suatu istilah dari sastra Indonesia lama yang berarti segi banyak. Nasi astakona merupakan gambaran dari banyaknya sajian dari yang dihidangkan pada suatu tempat, khusus dari talam yang bertumpang, bisa tiga atau lima susun. 

Isi nasi astakona terdiri atau berasal dari unsur-unsur bumi. Unsur-unsur bumi terdiri dari air, tanah, dan udara. Komponen tersebut menyiratkan jika hidup manusia terikat dengan alam. Sebab itulah isian dari nasi astakona umumnya terdiri dari nasi, daging, udang, ikan, sayuran, serta buah-buahan.

Penulis: Khairiadi Asa

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال