Sandiaga: Kalsel Sangat Siap Beralih ke Ekonomi Kreatif

 

Sarasehan 50 Tokoh Banua dihadiri peserta dari berbagai latar belakang. Sesi I narasumber: Abd Haris Makkie, Anang Rosadi Adenansi, Aftahudin, dimoderatori oleh Rofi Zardaida. 
(Foto: Khairiadi Asa)

BORNEOTREND.COM - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno menyebut Kalimantan Selatan sangat potensial mengembangkan ekonomi kreatif, apalagi menjelang dan terlaksananya pemindahan ibukota negara ke Kalimantan nantinya. 

Hal itu disampaikan Sandiaga Uno dalam Sarasehan 50 Tokoh Banua, di Studio Sastro Hardjo RRI Banjarmasin, Jumat (4/8/2023) melalui jaringan telepon. Hadir dalam acara tersebut beberapa tokoh yang terpilih masuk dalam jajaran 50 tokoh Banua yang dilaksanakan oleh Harian Kalimantan Post dan RUNe. 

"Saya melihat Kalsel siap meninggalkan ekonomi ekstraktif untuk menuju ekonomi kreatif, apalagi kaitannya nantinya dengan IKN. Potensinya cukup besar, peran anak mudanya dalam pengembangan ekonomi kreatif saat ini sudah baik. Tinggal dimaksimalkan bagaimana peran pelaku ekonomi dan pemerintah bisa saling mendukung. Harus berkolaborasi, sinergi dan inovasi," ujar Sandiaga yang saat itu sedang menuju Bandara Syamsuddin Noor, usai menghadiri beberapa kegiatan di beberapa tempat di Kalsel.

Melalui jaringan telepon, Bupati Tabalong H Anang Syakhfiani yang juga terpilih sebagai salah satu 50 Tokoh Banua, banyak bercerita bagaimana pembangunan Tabalong dulu dan sekarang. Menurutnya, saat ini capaian pembangunan Tabalong selalu menjadi yang terbaik dibanding kabupaten lainnya. 

"Sebagai wilayah yang berdekatan dengan IKN tentu kita harus siap menyambut dengan mengembangkan segala potensi yang ada," ujar Anang Syakhfiani, yang beberapa waktu lalu juga menyebut angka kunjungan wisatawan meningkat tajam ke Tabalong, terutama yang datang dari Balikpapan, Kaltim.

Dalam Sarasehan 50 Tokoh Banua tersebut hadir menjadi pembicara antara lain Abdul Haris Makkie, Anang Rosadi Adenansi, Aftahudin, Habib Fathurrahman Bahasyim, Sukhrowardi, Winardi Sethiono, dan Dese Yulianti.

Penulis: Khairiadi Asa


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال