![]() |
PADAMKAN KARHUTLA: Personel gabungan berupaya memadamkan api yang membakar lahan dan hutan – Foto Dok Humas BPBD Barsel |
BORNEOTREND.COM – Sejak bulan Januari hingga Agustus tahun 2023 sudah terjadi 71 kasus Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) di Kabupaten Barito Selatan (Barsel), dengan total luas area keseluruhan lahan yang terbakar mencapai hingga 348,8 hektare.
Data tersebut diungkap Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Barsel ketika dikonfirmasi terkait kasus Karhutla, Kamis (10/8/2023).
“Dari bulan Januari hingga Agustus ini, kurang lebih sudah ada 71 kasus Karhutla di 6 Kecamatan yang berhasil kita padamkan,” kata Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Barsel, Alif Suraya di kantornya.
Alif mengungkapkan, dalam kurun waktu beberapa bulan terakhir, Kabupaten Barsel diketahui terbanyak mengalami Karhutla menurut data dari BPBD Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng).
Dari data itu, tambahnya, setidaknya ada 200 lebih titik api yang terpantau pada bulan Juli dan Agustus di 6 Kecamatan.
“Saat ini tim gabungan masih tersebar di beberapa tempat hingga ke Kecamatan dan Desa untuk memantau titik api yang memang dalam beberapa bulan terakhir mulai banyak ditemukan di beberapa lokasi. Terbanyak di Kecamatan Jenamas terpatau 159 titik api, 34 kejadian dan luasan terbakar 204 hektare. Kebanyakan yang terbakar yaitu lahan gambut atau lahan tidur," beber Alif.
Selain di Kecamatan Jenamas, titik api terpantau cukup banyak ada di Kecamatan Dusun Hilir mencapai 44 titik api dengan 34 kejadian dan luasan lahan yang terbakar 207 hektare dan yang paling sedikit Karhutla di Kecamatan Dusun Utara yang hanya terpantau 4 titik api namun nihil luasan yang terbakar dan nol kejadian.
Hingga saat ini, ujarnya, baik BPBD Barsel, Dinsos, DLH, KPHP, Tagana, TNI, Polri hingga Koramil masih bersinergi untuk menanggulangi kebakaran lahan yang saat ini masih berpotensi besar terjadi di wilayah Barsel.
Lebih lanjut, Alif mengatakan, keterbatasan alat dan lokasi yang sulit dijangkau melalui darat menjadi kendala di lapangan, namun berkat kesigapan tim gabungan beberapa lokasi Karhutla bisa ditangani dengan baik dibantu oleh masyarakat yang peduli.
"Tidak hanya sarana, lokasi yang cukup jauh serta sulit dijangkau akses darat menjadi kendala kami di lapangan, salah satunya kawasan Jenamas, namun semuanya bisa kita atasi dibantu warga juga. Sosialisasi kepada masyarakat juga masif dilakukan kepada masyarakat agar tidak membuka lahan dengan cara dibakar. Untuk saat ini ada 100 lebih personel gabungam yang terlibat dan sudah sebanyak 71 kejadian yang sudah kita tangani," tutup Alif.
Penulis: Digdo