Sukhrowardi bersama tokoh-tokoh perempuan Banua, saat "Sarasehan 50 Tokoh Banua" (Foto: Dok) |
BORNEOTREND.COM – Sudah tidak terhitung banyaknya wakil rakyat (di daerah maupun di pusat) yang dulunya berasal dari aktivis kampus. Salah satunya yang saat ini menjadi wakil rakyat berkantor di DPRD Kota Banjarmasin adalah Ir Sukhrowardi MAP. Di kampusnya di Fakultas Pertanian ULM tahun 1980-an berbagai kegiatan kemahasiswaan ia masuki. Mulai soal pencinta alam, kegiatan keagamaan, sosial, hingga ke penerbitan pers mahasiswa.
Sudah memasuki tahun keempat sebagai anggota DPRD Kota Banjarmasin, ia jalani dengan apa adanya tanpa menghilangkan jati dirinya sebagai seorang mantan aktivis mahasiswa. “Penampilan dan gaya bicaranya masih seperti yang dulu,” kata seorang temannya sewaktu sama-ama aktif di LSM OTB Banjarmasin, Mariansyah yang kini menjadi PNS di Kemenag Kapuas.
Jika ditarik ke belakang kiprahnya, maka kehadiran Sukhrowardi sebagai seorang aktivis baik selagi mahasiswa maupun di berbagai komunitas LSM di era 1980-1990-an hingga memasuki era reformasi sudah tidak terhitung ia terlibat dalam gerakan yang sifatnya advokasi maupun pemberdayaan terhadap masyarakat. Di era Walikota Banjarmasin Sadjoko, ia bersama beberapa kawannya terlibat dalam gerakan kebersihan kota, hingga kota seribu sungai ini di tahun itu mendapat penghargaan Adipura pertama kalinya.
Kini setelah duduk sebagai anggota DPRD Kota Banjarmasin ia tidak mengurangi kegiatannya di luar tugas-tugas kedewanan. Ibarat istilah orang Banjar, ia termasuk “urang nang kada taranai”. Selalu menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan di tengah masyarakat, meskipun hal itu cukup memakan waktu, energi dan materi bagi dirinya.
Di luar tugas kedewanannya sebagai anggota DPRD Kota Banjarmasin, beberapa waktu lalu ia juga telah menginisiasi atau menjadi promotor diselenggarakannya konser lagu Banjar dengani tema “Konser Kangen Lagu Banjar: Baras Kuning”. Konser yang melibatkan tidak kurang 20-an seniman Banjar ini dianggap berhasil, karena mampu menampilkan talenta-talenta muda Banjar dan memenuhi rasa rindu warga Banjar terhadap lagu Banjar yang dikemas dalam sebuah pertunjukan besar juga disiarkan langsung (online) dengan bekerja sama dengan pihak RRI Banjarmasin.
Teranyar bersama komunitas RUNe yang terdiri dari 10 orang Banua dari berbagai profesi, di awal Agustus 2023 lalu ia juga melaksanakan “Sarasehan 50 Tokoh Banua”. Kegiatan ini bertujuan mengingatkan dan membangkitkan kembali semangat orang Banua untuk terus berkiprah dalam pembangunan, baik skala lokal, nasional maupun mancanegara. “Di awal 2024 nanti kita akan menerbitkan buku 100 tokoh Banua dari berbagai profesi yang dianggap telah berjasa bagi Banua dan negara,” ucapnya.
Di Pemilu 2024 nanti namanya juga masuk kembali dalam deretan Daftar Calon Sementara (DCS) berada di dapil yang sama pada Pemilu 2019 lalu, yaitu Banjarmasin Utara.
Yang pasti, hingga memasuki tahun keempat sebagai anggota DPRD Kota Banjamasin sudah banyak yang ia dikawal dan diusulkan dalam rangka pembangunan kota, terutama menyangkut infrastruktur kota mulai dari peningkatan kualitas jalan, penataan wilayah, pembangunan jembatan dan lain-lain.
Editor: Khairiadi Asa