Hilirisasi Bikin Olahan Bijih Nikel Paling Banyak Diekspor ke China

 

HILIRISASI: Gedung BPS -Foto dok finance.detik.com


BORNEOTREND.COM- Plt Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Amalia Adininggar Widyasanti mengungkap selama setahun terakhir berkat hilirisasi, hasil olahan bijih nikel menjadi barang yang masuk dalam lima besar komoditas yang diekspor ke China.

"Hal ini tentunya seiring dengan kebijakan hilirisasi dan pembangunan smelter pengolahan bijih nikel yang sejak tahun 2022 hingga Agustus 2023 ini komoditas nikel dan barang nikel padanya HS 75 masuk dalam lima besar komoditas yang diekspor ke Tiongkok," katanya dalam konferensi pers Perkembangan Ekspor dan Impor Indonesia Agustus 2023, Jumat (15/9/2023).

Selain itu, ekspor besi dan baja HS 72 juga mendominasi komoditas yang diekspor ke China. Sementara proporsi biji, logam, perak dan, abu menurun, bahkan tidak lagi masuk dalam lima besar.

Dalam paparannya, secara kumulatif Januari sampai Agustus 2023 ekspor nonmigas menjadi 24,96%. Angka ini naik dari periode yang sama tahun lalu sebesar 21,26%. Ekspor nonmigas ke China secara nilai tahun ini mencapai US$ 24,96 miliar.

Untuk pasar Amerika Serikat (AS) terdapat komoditas yang konsisten selalu masuk lima besar ekspor nonmigas Indonesia yaitu pakaian dan aksesoris HS 61 maupun bukan rajutan HS 62.

"Dilihat dari proporsi 5 besar struktur ekspor nonmigas Indonesia ke Amerika Serikat juga mengalami perubahan komposisi dalam periode 2022 hingga Agustus 2023. Komoditas mesin dan perlengkapan elektrik serta bagiannya masuk dalam 5 besar komoditas non migas utama yang diekspor Indonesia ke pasar Amerika Serikat," ungkapnya.

Sumber: finance.detik.com

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال