TANDA TANGAN: Bupati Tanah Bumbu HM Zairullah Azhar menandatangani kerjasama – Foto Dok Humas Pemkab Tanbu |
BORNEOTREND.COM - Pemerintah Kabupaten Tanah Bumbu melakukan penandatanganan kerjasama dengan Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Kelautan dan Perikanan (BPPSDM KKP).
Kerjasama ini dilakukan dalam rangka sinergi pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kelautan dan Perikanan di Bumi Bersujud.
Anggota Tim Kerjasama Daerah Tanbu, Yulian Herawati mengatakan penandatanganan kerjasama oleh Bupati Tanbu Zairullah Azhar dengan BPPSDM KKP di Surabaya.
“Hari ini (Selasa, 19/9/2023) penandatanganan kerjasamanya,” kata Yulian yang juga menjabat Inspektur pada Inspektorat Tanah Bumbu.
Kerjasama tersebut dalam rangka sinergi pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan yang di wujudkan melalui program SMART Fisheries Village (SFV) di Kabupaten Tanah Bumbu.
“Sinergi perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pengembangan SDM Kelautan dan Perikanan di Bumi Bersujud,” ungkapnya saat mendampingi Bupati Tanbu di Surabaya.
Adapun penandatanganan kerjasama tersebut, sambung Yulian, merupakan rangkaian Forum Kerja Sama Kemitraan Strategis untuk pendidikan, pelatihan dan penyuluhan Sumber Daya Manusia (SDM) Kelautan dan Perikanan.
Yulian menginformasikan sebelumnya Tanbu terpilih menjadi salah satu daerah pengembangan SFV, di Kampung Patin Desa Sungai Dua (Cekdam), Kecamatan Simpang Empat.
Sementara itu, Bupati Zairullah Azhar menyambut baik dengan kerjasama antara Pemkab Tanbu dengan BPPSDM KKP tersebut.
“Kerjasama yang dilakukan merupakan salah satu upaya pemerintah daerah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Bumi Bersujud,” katanya.
Adapun program SFV merupakan konsep pembangunan desa perikanan berbasis penerapan teknologi komunikasi dan manajemen tepat guna berkelanjutan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.
SFV juga merupakan model pengembangan desa perikanan pintar secara terintegrasi dengan berkolaborasi bersama banyak pihak terkait yaitu pemerintah pusat dan daerah, akademisi, industri, serta masyarakat.
Harapannya akan terbentuk desa-desa perikanan unggulan yang produktif, mampu menerapkan teknologi informasi, mandiri dan memperhatikan prinsip-prinsip kebelanjutan.
SFV jadi tempat peningkatan kapasitas SDM melalui media pendidikan, pelatihan, penyuluhan, dan inkubasi bisnis secara terpadu dan terintegrasi.
SFV bisa menjadi tempat praktik bagi para peserta didik, bisa juga menjadi tempat pelatihan bagi masyarakat. Para pelaku usaha mendapat pendampingan oleh para penyuluh perikanan setempat.
Program SFV akan mengubah wajah kampung perikanan menjadi lebih berdaya saing karena kegiatan ekonomi di dalamnya menjadi lebih beragam. Seperti adanya spot wisata hingga produk-produk UMK.
Penulis: Jack