"Kita cukup beruntung karena sebelum identitas kedaerahan kita benar-benar habis terkikis, kita masih sempat menyadari bahwa kita punya identitas kita sendiri. Bahwa kita punya hak untuk mempertahankannya dan kita pun punya budaya yang sangat pantas untuk dipertahankan dan bahkan ditunjukkan kepada seluruh dunia,” katanya saat menghadiri pembukaan Festival di lapangan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Disporapar Balangan.
Ahsani mengatakan, terselenggaranya Festival Budaya Sanggam ini sangat positif dan yang tidak kalah penting festival ini tentunya bisa menjadi media untuk menggali dan menumbuhkan animo masyarakat terhadap nilai-nilai tradisi daerah yang sarat dengan kearifan dan tata nilai yang khas.
Bahkan dengan perkembangan dunia saat ini dan juga kebijakan pembangunan di tingkat nasional maupun daerah, pelestarian budaya daerah sangat berpotensi untuk dikembangkan sebagai sebuah gerakan ekonomi dalam naungan ekonomi kreatif, sehingga memberi manfaat yang lebih luas lagi bagi masyarakat pemilik dan pengguna nilai-nilai budaya tersebut.
“Festival seperti ini juga harus bisa menjadi wadah bagi generasi muda untuk mengembangkan diri, menyalurkan ide-ide kreatif, sekaligus menyuguhkannya dalam penampilan yang dapat disaksikan secara terbuka oleh masyarakat luas,” tambahnya.
Festival Budaya Banua Sanggam tahun 2023 dilaksanakan selama 3 hari dari tanggal 4 hingga 6 September 2023.
Dalam rangkaian kegiatan digelar pawai budaya, pameran tradisional, pergelaran tari tradisional, teater tradisional, lomba permainan tradisional dan terakhir adalah rangkaian kegiatan jelajah cagar budaya Kabupaten Balangan.
Penulis: Sri Mulyani