Pemkab Balangan Berangkatkan 103 Ulama ke Yaman, Mekkah dan Madinah Untuk Menuntut Ilmu Agama

FOTO BERSAMA: Bupati Balangan H Abdul Hadi, Ketua DPRD Balangan Ashani Fauzan serta jajaran Forkopimda Balangan berfoto bersama para ulama yang diberangkatkan ke Yaman dan Arab Saudi untuk belajar ilmu agam – Foto Dok Humas Pemkab Balangan

BORNEOTREND.COM – 103 ulama dari kabupaten Balangan diberangkatkan ke Yaman, Mekkah dan Madinah untuk menuntut ilmu agama.

Keberangkatan para ulama ini dilepas langsung oleh Bupati Balangan H Abdul Hadi di Gedung Mayang Maurai, Senin (4/9/2023).

Dalam sambutannya, Bupati berharap para ulama yang diberangkatkan bisa menambah ilmu pengetahuan agam dan membawa nama baik Balangan.

“Kepada para ulama yang berangkat agar selalu menjaga kesehatan dan kekompakan dalam melaksanakan tugas masing-masing,” pesan Bupati.

Untuk diketahui, pemberangkatan para ulama ke Yamah dan Arab Saudi ini merupakan program Daurah Ilmiah yang dilaksanakan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Balangan untuk tokoh agama di Balangan pada tahun 2023 ini.

Para tokoh agama di Kabupaten Balangan nantinya akan menuntut ilmu, mengambil ilmu dan menambah khazanah ilmu serta menyambungkan atau menambahkan keilmuan dari yang ada di Kota Tarim dan Hadramaut di negara Yaman serta di Kota Mekkah serta Madinah.

Ketua MUI Balangan H Akhmad Yusuf mengatakan, Daurah Ilmiah dilaksanakan selama 17 hari dengan tujuan Kota Kairo, Mesir selama 2 hari, Kota Tarim, Yaman selama 7 hari, Kota Mekkah 4 hari serta Kota Madinah 4 hari.

Pelaksanaan kegiatan Daurah Ilmiah tokoh agama Kabupaten Balangan menghabiskan anggaran Rp 5,3 miliar yang dibiayai dari sumber dana hibah MUI Kabupaten Balangan tahun anggaran 2023.

“Total peserta dan pendamping yang melaksanakan Daurah Ilmiah adalah 103 orang yang terdiri dari tokoh agama, pengurus MUI, organisasi Islam, pimpinan pondok pesantren dan juga honorer yang di bawah naungan Kemenag dan mengajar di beberapa pondok pesantren," ungkapnya.

H Akhmad Yusuf menambahkan saat ini usulan daftar nama sudah dibuat dan syarat utamanya adalah memiliki Kartu Tanda Penduduk (KTP) Balangan. 

“Tidak ada syarat lain seperti tidak harus lulusan pondok pesantren karena bisa juga yang berguru di pengajian desa,” ujarnya.

Namun diupayakan bisa berbahasa Arab karena perjalanan yang dituju adalah negara yang menggunakan bahasa Arab.

Saat ini, katanya, MUI juga telah membuka penawaran atau tender kepada pihak ketiga dimana mereka diharapkan bisa menyediakan biaya perjalanan yang lebih terjangkau dan bisa mengupayakan bertemu dengan Habib Umar bin Hafidz.

“Selesai perjalanan diharapkan bisa menambah keilmuan dan bisa diterapkan kepada masyarakat,” sebutnya.

Untuk peserta sendiri tersebar di seluruh kecamatan, sebagian besar adalah dari Kecamatan Tebing Tinggi dan Halong yang justru cukup jauh karena dis ana terdapat banyak pejuang penguat agama Islam untuk para ulama.

Penulis: Sri Mulyani

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال