Politik, “Awas Taharagu Buhaya Sapit”

Oleh: Noorhalis Majid
(Ambin Demokrasi)


BORNEOTREND.COM - Syahdan, tersebutlah kisah seorang pemimpin di suatu negeri, yang memelihara para pendemo bayaran untuk menjaga kekuasaannya. Karena dipelihara, setiap hari mesti ada biaya rutin yang harus dibayar. 

Namun, satu waktu pemimpin tersebut dinilai kurang perhatian. Saat diterpa kasus, yang melakukan demo dan paling lantang berteriak, justru kelompok yang dipeliharanya. Akhirnya pemimpin tersebut terguling dan masuk penjara. 

Ketika ditanya, kenapa didemo dan diturunkan oleh orang-orangnya sendiri?Dengan santai dia mengatakan, “taharagu buhaya sapit.”

Seorang pemimpin politik, biasanya selalu dikelilingi orang-orang yang mengaku dekat. Berbagai kepentingan melatari orang sekeliling. Sebagian besar tentu saja tujuannya akses atas kekuasaan, agar lebih mudah, lebih nyaman dan mungkin merasa ikut terhormat.

Buhaya artinya buaya. Buhaya sapit atau sepit, disebut juga dengan senyulong. Karakter buaya jenis ini, menyambar mangsanya dengan mulut yang menyerupai sapit atau penjepit. Buntutnya juga berbahaya, memukul dengan cepat.

Sebagaimana karakter buaya pada umumnya, manakala mangsanya lengah, langsung disambar. Tidak ada rasa kasian, peduli atau simpatik pada mangsa yang dilahap. 

Sekalipun dipelihara dan diberi makan setiap hari, belum tentu patuh pada tuannya. Bisa saja tuan sendiri dilahap, dimangsa. Kebudayaan Banjar menyindir sifat orang seperti buhaya sapit, terlambat memberi makan, tuan yang memelihara dihajar. 

Menjadi ungkapan, maknanya menggambarkan sifat yang terlihat santun, hormat dan patuh, tapi ternyata berbahaya. Saat lengah, bisa saja memangsa. Termasuk tega memakan tuan sendiri, padahal menghidupinya. 

Waspada memelihara orang dengan karakter seperti ini. Sama berbahayanya dengan tidak memeliharanya. 

Bisa dibayangkan, memelihara saja berbahaya, apalagi membiarkannya. Kenal saja tega membantai, apalagi tidak kenal sama sekali. 

Kalau pun nekat memelihara, tidak boleh kurang makan, kurang suap, bisa dimangsa. Apakah dalam politik juga ada makhluk seperti itu? (nm)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال