Oleh: Noorhalis Majid (Ambin Demokrasi) |
BORNEOTREND.COM - Dalam satu perbincangan santai dengan seorang kawan pengusaha, dia memberikan pengalaman tips dalam hidup. Kata dia. apapun yang kita geluti, entah bisnis atau pun politik, orang-orang tua Banjar memiliki nasehat yang sangat simpel lagi sederhana. Apakah ada termasuk orang yang “wani, kada wani atau kawanian”.
Bila ingin sukses, anda harus wani (berani), bila kada wani (tidak berani), jangan berharap ada kesuksesan. Tapi kalau anda kawanian (terlalu berani), besar kemungkinan akan gagal.
Seorang yang “wani”, melakukan sesuatu dengan perhitungan dan pertimbangan. Yang “kada wani”, sangat banyak pertimbangan dan akhirnya takut melakukan apapun. Sedangkan yang “kawanian”, tanpa ada perhitungan dan pertimbangan.
Jadi, kalau melihat orang lain sukses, modal utamanya pasti keberanian. Tanpa keberanian, tidak mungkin dapat melakukan hal-hal yang mampu menerobos, bahkan menerabas segala rintangan dan hambatan.
Gali segala bentuk keberanian yang sudah dia lakukan. Cukup ATM, kata kawan tadi, yaitu Amati, Tiru, Modifikasi. Kalau kita punya modal keberanian yang sama, maka kemungkinan juga akan ikut sukses.
Sebaliknya, ada orang yang “kawanian”, melakukan berbagai hal tanpa perhitungan. Berspekulasi tinggi, sehingga resiko jauh lebih besar dari pada peluang. Kemungkinan gagalnya akan lebih besar.
Banyak yang gagal dan kemudian terpuruk, atau pernah sukses sebentar, tapi setelahnya jatuh dan tidak bisa bangkit lagi, hal itu disebabkan karena “kawanian”. Tidak sabar berproses, lantas melakukan tindakan di luar kapasitas dan kemampuan, akhirnya bukan berbuah keberhasilan, justru kegagalan.
Dalam politik, tentu juga seperti itu, kata kawan tadi. Cukup “wani”, peluang keberhasilan sudah ada di depan mata. Bila “kada wani”, mungkin tidak ada upaya apapun yang dapat dilakukan dalam merubah keadaan. Namun, jangan “kawanian”, apalagi sampai “kada balampu”, nanti gagal, sebab banyak musuhnya. (nm)