DISTRIBUSI AIR: PTAM Sanggam distribusikan air bersih menggunakan mobil tangki – Foto Dok Ist |
BORNEOTREND.COM - PT Air Minum (PTAM) Sanggam akan membuat jalur pipa baru ke Kompleks Rizky Balangan Residence.
Hal ini dilakukan menyusul tidak mengalirnya pasokan air bersih ke permukiman warga yang berada di perbukitan tersebut selama 6 hari.
"Sebagai solusi jangka panjang, kami akan membuat jalur khusus distribusi dari booster yang langsung menuju Kompleks Rizky Balangan Residence, tanpa harus melewati kompleks lain," kata Direktur PTAM Sanggam, Arie Widodo.
Arie Widodo menjelaskan tidak mengalirnya pasokan air bersih ke Kompleks Rizky Balangan Residence karena tekanan booster berkurang dan tidak mampu mengantar air ke bagian ujung kompleks.
"Posisi geografis rumah di perbukitan juga ikut menentukan distribusi. Faktanya posisi rumah di dataran rendah masih mendapatkan suplai air," katanya.
Kepala Bidang Teknis PTAM Sanggam, Shalihin menambahkan, pihaknya akan memindah jalur pipa distribusi air ke Kompleks Rizky Balangan Residence selama seminggu ke depan.
“Kami juga akan mengganti pipa distribusi dengan diameter yang lebih besar," ujar Shalihin.
Selama pengerjaan pemindaha pipa, untuk sementara PTAM Sanggam mendistribusikan air ke Kompleks Rizky Balangan Residence menggunakan truk tangki berkapasitas 5.000 liter ke rumah-rumah warga.
"Kami berharap warga mempersiapkan tandon untuk menampung air yang akan didistribusikan melalui truk tangki," ujar Shalihin.
Warga Kompleks Rizky Balangan Residence sendiri protes kepada PTAM Sanggam karena 6 hari tidak mendapat pasokan air bersih.
Warga mengaku kesulitan unruk melakukan aktivitas sehari-hari seperti mandi, buang air, memasak dan mencuci piring sehingga banyak sekali cucian kotor yang menumpuk.
"Akhirnya kami harus membeli air bersih isi 5.000 liter seharga Rp 250 ribu di hari pertama," papar salah seorang warga kompleks bernama Arif.
Ketua RT 16 di Kelurahan Paringin Selatan, Salahuddin menambahkan, pelanggan PTAM Sanggam di Kompleks Rizky Balangan Residence cukup banyak.
"Terdapat sekitar 400 kepala keluarga," paparnya.
Penulis: Sri Mulyani