Pemantik diskusi demokrasi Dr Mohammad Effendy SH MH, Drs Abd Haris Makkie dan Dr H IBG Dharma Putra. (Foto: Khairiadi Asa) |
BORNEOTREND.COM - Pemilu 2024 nanti peran generasi muda sangat menentukan. Apalagi sebesar 60 persen pemilihnya secara nasional juga berasal dari kalangan ini. Menyikapi hal ini Forum Ambin Demokrasi bekerja sama dengan Duta Damai Kalsel menggelar diskusi dengan tema "Demokrasi Bermakna, Bebas Hoaks, Menuju Pemilu Damai dan Berpihak pada Generasi Muda".
Tampil sebagai pemantik antara lain Dr Mohammad Effendy, SH MH, Drs Abd Haris Makkie, MSi dan Dr H IBG Dharma Putra. Digelar di Sekretariat Duta Damai Kalsel Jl Brigjen Hasan Basry Bundaran Kayu Tangi Banjarmasin, Rabu malam (4/10/2023).
Semua pemantik/narasumber sepakat generasi muda harus melibatkan diri dalam kehidupan politik. Baik dalam proses politik yang sudah terjadwal seperti di pemilu maupun dalam wadah kegiatan lainnya.
"Pemuda harus melibatkan diri pada kegiatan politik. Kegiatan politik di sini tidak hanya dipahami saat pemilu, tapi lebih luas harus terlibat dalam proses kebijakan, memberi masukan kepada pemerintah atau menyikapi hal-hal yang dianggap tidak sesuai dengan keinginan masyarakat. Itu juga bagian penting dari politik," ujar Abd Haris Makkie yang juga mengingatkan bagaimana sejarah peran besar pemuda Soekarno dan kawan-kawan saat menyiapkan kemerdekaan Indonesia.
Peserta diskusi yang sebagian besar para mahasiswa PTN dan PTS yang tergabung dalam Duta Damai Kalsel ini, berjalan hangat. Tidak kurang 40-an mahasiswa hadir dengan jaket almamater/komunitasnya masing-masing.
"Sebagai bagian warga negara yang berhak memilih Anda harus tahu track record calon-calon yang akan dipilih di pemilu nanti. Itu juga sangat menentukan pemilu yang berkualitas," ujar Mohammad Effendy yang juga banyak menjelaskan bagaimana kinerja jalannya 4 pilar demokrasi yang saat ini tidak berjalan sesuai kehendak bersama atau rel yang benar.
Pemantik lainnya Dr H IBG Dharma Putra, juga menyampaikan pentingnya peran generasi muda atau mahasiswa dalam kehidupan berbangsa dan bermasyarakat di komunitasnya masing-masing.
"Mahasiswa harus banyak belajar dan melibatkan diri berorganisasi. Karena dari sinilah kita juga membangun karakter dan kompetensi," ujarnya sambil memberikan penjelasan pentingnya untuk selalu waspada terhadap berita atau informasi yang sifatnya hoaks alias palsu yang juga bisa memicu kesalahpahaman diantara pihak.
Peserta diskusi Forum Ambin Demokrasi dan Duta Damai foto bersama. (Foto: Lidya) |
Sebelum diskusi dimulai juga turut memberikan sambutan dari Duta Damai Kalsel Ratna Lindawati, SKom, MIKom, dan Noorhalis Majid perwakilan Forum Ambin Demokrasi.
Penulis: Khairiadi Asa