WAWANCARA: Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Kaltim Akhmed Reza Pahlevi - Foto Dok Arief |
BORNEOTREND.COM- Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) Akhmed Reza Pahlevi, menyoroti kontribusi penting santri dalam sejarah perjuangan menuju kemerdekaan Indonesia.
Ia menekankan bahwa pada masa perjuangan kemerdekaan Indonesia, peran santri sangat menonjol dalam upaya pembebasan dari cengkraman penjajah.
"Betapa pesantren pada masa penjajahan berperan sebagai pusat yang mengekspresikan penolakan terhadap penjajah," tuturnya.
Dari pesantren inilah, muncul tokoh-tokoh ulama dan pejuang besar seperti Imam Bonjol, Diponegoro, Teuku Umar, Sultan Hasanuddin, dan banyak lainnya. Mereka menjadi pionir dalam memimpin perlawanan terhadap penjajah dengan semangat kemerdekaan dan keagamaan yang tak kenal lelah.
Dirinya juga menggarisbawahi kontribusi organisasi Islam modern seperti Syarikat Islam yang dipimpin oleh HOS Cokroaminoto, seorang ulama dan santri. Dalam proses perumusan dasar negara, tokoh-tokoh santri seperti KH Wahid Hasyim, KH Agussalim, KH Abikoesno, dan Kasman Singodimejo memainkan peran yang sangat signifikan.
Selain itu ia juga mencatat sejarah resolusi jihad KH. Hasyim Asy'ari dan Mosi Integral Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang digagas oleh Dr. Mohammad Natsir sebagai langkah-langkah penting dalam perjuangan bangsa ini.
Dirinya juga menekankan bahwa santri turut serta aktif dalam perjuangan dengan berbagai cara, seperti menyebarkan dakwah serta semangat perjuangan kemerdekaan kepada masyarakat, menjadi pejuang kemerdekaan, dan memberikan dukungan moral dan spiritual kepada para pejuang. Saat ini, DPRD Kaltim tengah mempersiapkan Perda terkait pondok pesantren dengan harapan agar pondok pesantren di Kaltim semakin maju dan kompetitif.
"Sebagai santri, kita hari turut memanfaatkan kemerdekaan dengan peran yang konstruktif," pungkasnya.
Penulis: Arief Rahman