BAHAGIA: Dewi Ramadhani bersama anaknya saat memperlihatkan kartu BPJS Kesehatan - Foto Dok Jamkesnews.com |
BORNEOTREND.COM- Mudahnya memperoleh layanan kesehatan berbekal kepesertaan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) dirasakan langsung oleh Dewi Ramadhani, wanita 31 tahun asal Desa Kasarangan, Barabai.
Hal ini diungkapkannya kala menceritakan kembali pengalamannya melahirkan anak keduanya di rumah sakit pada maret 2023 lalu.
Dewi sapaan akrabnya, mengaku sangat senang karena cukup berbekal kepesertaan BPJS Kesehatan segmen Penerima Bantuan Iuran atau PBI saja dirinya sudah bisa memperoleh pelayanan yang memuaskan tanpa adanya diskriminasi layanan dan iur biaya tambahan yang ditagihkan. Terhitung, sudah dua kali program yang diselenggarakan oleh BPJS Kesehatan ini menjadi penjamin proses kelahiran buah hati Dewi dan sang suami.
“Alhamdulillah, saya merasa sangat beruntung karena punya BPJS Kesehatan, dua kali saya melahirkan anak-anak saya semuanya tanpa ada biaya yang saya keluarkan sendiri karena semuanya dijamin penuh oleh BPJS Kesehatan. Padahal kalau saya kada pikir-pikir saya ini hanya peserta yang ditanggung pemerintah saja BPJS Kesehatannya, tapi manfaat dan pelayanan yang diberikan sama sekali tidak pernah dibedakan dengan peserta lain yang mungkin kepesertaannya berbayar atau bahkan dengan peserta umum sekalipun,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Dewi membagikan lengkap pengalamannya saat dirawat di RS, dimana Ia merasa seluruh petugas yang melayaninya memperlakukannya dengan sangat baik dan ramah mulai dari saat dirinya awal masuk hingga dirinya diperbolehkan pulang ke rumah.
“Kalau saya ingat pasti sangat terharu, rasanya mulai dari saya masih di puskesmas sampai saya diberi rujukan ke RS, sampai dengan kemudian saya tiba di RS pun selalu disambut dengan tangan terbuka dan penuh senyuman oleh petugas kesehatannya. Hal ini tentu sangat membantu saya merasa tenang karena menuju persalinan apalagi yang pertama kali dulu saya sangat gugup dan panik, beruntung petugas medisnya selalu memberi semangat dan pelayanan yang ramah kepada saya sehingga tidak ada lagi kecemasan pada diri saya,” sambungnya.
Selain kagum pada bagaimana pelayanan yang diperolehnya saat berada di fasilitas kesehatan, Dewi juga merasa kagum akan kemudahan dan kepastian dalam janji penjaminan yang diberikan oleh Program JKN ini. Baginya, seluruh proses administrasi yang ada bisa dilalui dengan sangat mudah dan sangat jelas.
“Kalau yang kelahiran anak kedua kemarin karena sudah punya pengalaman dengan anak yang pertama dulu jadi sedikit lebih santai dan sudah tahu alurnya. Yang dulu pertama kali sempat saya sangat panik dan bingung kan harus bagaimana kalau pakai BPJS Kesehatan ini, yang ada narasi-narasi diluaran sana kan kalau pelayanannya pasti akan dipersulit, diperlama dan sebagainya lah. Tapi, nyatanya tidak, dari awal di pendaftaran dengan menunjukkan KIS saja sudah langsung dijelaskan semuanya termasuk bahwa seluruh biayanya pun akan ditanggung selama kita mengikuti prosedur yang diarahkan. Jadi kuncinya ya itu saja, mengikuti ketentuan yang sudah ada, pasti dijamin,” jelasnya.
Terakhir, Dewi mengisahkan kekagumannya pada semakin mudah dan cepatnya saat ini untuk memperoleh pelayanan di faskes sebagai peserta BPJS Kesehatan. Perbedaan yang mencolok baginya yakni saat ini peserta Program JKN cukup menunjukkan KTP atau KK saja saat berobat.
“Satu hal yang sangat berbeda saat ini adalah pelayanan semakin cepat dan mudah karena kalau sekarang berobat cukup pakai NIK saja dari KTP atau KK itu sudah bisa dilayani. Atau yang pasti lebih mudah lagi saat ini ya pakai Aplikasi Mobile JKN saja, selain ada KIS Digital, ada juga fitur pendaftaran antrean online dan beragam fitur lainnya,” tutupnya.
Sumber: Jamkesnews.com