WAWANCARA: Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Salehuddin - Foto Dok Arief |
BORNEOTREND.COM- Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) telah mengajukan permintaan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltim untuk memberikan perhatian lebih terhadap Sekolah Luar Biasa (SLB) di daerah tersebut.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Salehuddin menggarisbawahi urgensi peningkatan kualitas SLB dan berharap Pemprov Kaltim dapat mengambil tindakan strategis untuk mencapai tujuan ini.
"Salah satu langkah penting yang diusulkan adalah mengalokasikan anggaran yang cukup untuk membangun dan memperbaiki fasilitas SLB di seluruh kabupaten dan kota di Kaltim," terangnya.
Ini disoroti karena SLB merupakan bagian dari hak anak-anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Selain itu ia juga menekankan bahwa Pemprov Kaltim seharusnya tidak mengabaikan hal ini dan harus memberikan prioritas kepada SLB.
Saat ini salah satu masalah utama yang dihadapi SLB di Kaltim adalah kekurangan guru yang memiliki latar belakang pendidikan luar biasa. Guru-guru dengan latar belakang ini sangat dibutuhkan untuk memberikan pendidikan yang sesuai kepada siswa berkebutuhan khusus.
"Untuk itu saya telah mengusulkan agar Pemprov Kaltim bekerja sama dengan Universitas Mulawarman (Unmul) untuk membuka Program Studi Pendidikan Luar Biasa, mengingat bahwa Kaltim belum memiliki kampus yang menyediakan program studi tersebut," tambahnya.
Selain kurangnya guru berlatar belakang pendidikan luar biasa, Kaltim juga menghadapi masalah dalam peningkatan jumlah siswa berkebutuhan khusus setiap tahunnya. Ini menunjukkan bahwa ada kekurangan rombongan belajar (rombel) dan ruang kelas untuk SLB. Data dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kaltim mencatat bahwa ada 34 SLB di provinsi ini, yang terdiri dari 11 SLB negeri dan 23 SLB swasta. Namun jumlah guru SLB, baik negeri maupun swasta, sebanyak 380 guru, sedangkan total siswa berkebutuhan khusus mencapai 2.507. Idealnya, satu guru SLB hanya akan mengajari lima anak berkebutuhan khusus (ABK), tetapi kenyataannya jauh dari angka ini.
Kemudian ia juga mencatat bahwa beberapa kabupaten dan kota di Kaltim telah meminta penambahan guru dan rombel untuk SLB. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi Pemprov Kaltim untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
"Pemprov Kaltim perlu mengambil langkah-langkah strategis yang mendesak untuk meningkatkan kualitas SLB dan memberikan pendidikan yang lebih baik kepada anak-anak berkebutuhan khusus di provinsi ini," tukasnya.
Penulis: Arief Rahman