Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet Dintan HSU, I Gusti Putu Susila – Foto Dok Ist |
BORNEOTREND.COM - Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU) melalui Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner (Keswan dan Kesmavet) melaksanakan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) untuk menyamakan persepsi terkait pengendalian penyakit yang diakibatkan oleh virus kepada para peternak.
"Maka dari itu, KIE yang kami sampaikan pada kelompok ternak unggas adalah yang perlu mendapat perhatian, antara lain karantina unggas baru selama 14 hari, pengandangan secara terpisah masing-masing spesies unggas, cara aman mengolah makanan dari unggas, tidak menjual ternak yang sakit, vaksinasi untuk unggas yang sehat, membatasi lalu lintas dan akses pedagang dan pengepul, penanganan kotoran unggas, mencuci tangan dengan air dan sabun setelah menangani unggas (10-15 detik), cepat melapor jika ada kematian unggas yang tidak diketahui penyebabnya," kata Kepala Bidang Keswan dan Kesmavet Dintan HSU, I Gusti Putu Susila, belum lama tadi.
Putu kemudian meminta para peternak dan pengepul unggas untuk melapor ke Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian HSU, apabila ada unggas yang memiliki ciri suspek flu burung.
Menurutnya, laporan dari para peternak sangat diperlukan karena tenaga yang dimiliki Dnas Pertanian HSU terbatas sementara wilayah HSU cukup luas.
“Harapan kita laporan yang aktif para peternak masuk ke tempat kita (bidang Kesehatan Hewan) bisa kita tindak lanjuti nantinya,” katanya.
Untuk sekarang ini, ungkapnya, ciri suspek flu burung sementara tidak ada yang ditemukan di Kabupaten HSU.
"Oleh karenanya kita berharap para peternak bisa meningkatkan kesadaran sendiri agar tidak pernah terkena penyakit yang menular maupun lainnya," pungkasnya.
Penulis: Fathur