BORNEOTREND.COM - Seolah disuguhkan kembali suasana tahun 1980-an yang terjadi di Banua, delapan lagu tempo dulu disajikan melalui acara peluncuran Album Lagu Banjar Tempo Doeloe, berlangsung meriah. Digelar di Hotel Aria Barito Banjarmasin, Minggu (10/12/2023).
Acara yang digelar Dinas Kebudayaan, Pemuda dan Olahraga, Pariwisata (Disbudporapar) Kota Banjarmasin itu, menghadirkan empat penyanyi aslinya lagu-lagu Banjar tempo dulu yang mereka bawakan (rata-rata direkam pada tahun 1980-an).
Empat penyanyi tersebut Mila Karmila, Emelia Agus, M Ilham dan Peter Lantu. Mereka masing-masing membawakan dua buah lagu dan satu lagu dinyanyikan bersama.
Tampil pertama Mila Karmila membawakan lagu "Pambatangan" karya Fadly Zour dan "Singgah di Lanting" karya S. Hendro. Kedua lagu ini sangat sarat menggambarkan bagaimana kehidupan di era transportasi sungai di masa lalu.
Suasana semakin menukik ke masa lalu saat Emelia Agus membawakan lagu "Uma Abah" karya sang maestro lagu Banjar Anang Ardiansyah. Sebelumnya penyanyi yang banyak membawakan lagu-lagu sang maestro di masanya ini juga membawakan lagu "Karindangan" buah karya Yurni Fani.
Pada pergelaran tersebut semua lagu yang dibawakan juga ditampilkan dengan menggabungkan potongan video aslinya pertama kali rekaman. Penonton tidak hanya diajak mendengarkan kemerduan suara penyanyi, tapi juga diajak melihat suasana Banua di masa lalu melalui tampilan layar video yang ada di kiri-kanan panggung.
Penampil ketiga M Ilham membawa suasana lebih heroik saat membawakan lagu "Pangeran Suriansyah" karya Anang Ardiansyah. Sesekali terdengar suara penonton ikut menyanyikan lagu tersebut. Begitu juga lagu kedua "Halin" karya M Syukri Munas, dibawakan penuh penghayatan dan mendapat aplaus penonton.
Penampil terakhir Peter Lantu tak kalah atraktifnya, membawakan lagu "Banjarmasin" karya Gatot Saputra dan "Galuh Pangambangan" karya S. Hendro. Saat membawakan lagu "Galuh Pangambangan" suasana terasa lebih cair. Ada unsur kocaknya dalam lagu ini, karena diselingi dialog dengan si Galuh. Dalam lagunya ini Peter Lantu didampingi Ririn Rianti sebagai backing vocal.
Pergelaran yang dihadiri dan dibuka oleh Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina ini juga dihadiri perwakilan Forkopimda Kota Banjarmasin, Kepala Dinas Budporapar Kota Banjarmasin, seluruh pimpinan SKPD Kota Banjarmasin, seniman-budayawan, pengurus DPD PAPPRI Kalsel, pengurus DPD PAMMI Kalsel dan Kota Banjarmasin, para keluarga pencipta lagu yang ditampilkan, perwakilan perusahaan rekaman Suryanata Record dan anggota DPRD Kota Banjarmasin sekaligus Dewan Pembina PAPPRI Kalsel, Sukhrowardi.
Di penghujung acara keempat penyanyi juga mengajak Walikota Banjarmasin H Ibnu Sina dan semua undangan menyanyikan lagu "Salamat Datang di Banjarmasin" karya Noor Hasan. Dilanjutkan lagu "Ampat Lima" dan "Ampar-ampar Pisang".
"Hari ini saya mengambil ijazah kepada Ibu Mila Karmila (penyanyi asli Ampat Lima) mudah-mudahan nilainya bagus," ujar Walikota H Ibnu Sina, yang diketahui saat ini sangat sering membawakan lagu "Ampat Lima" dalam berbagai acara dan kesempatan.
Sementara, Zulfaisal Putera, Kabid Kebudayaan Disbudporapar Kota Banjarmasin, menyebutkan acara ini digelar bertujuan untuk terus memupuk kecintaan masyarakat terhadap lagu Banjar.
"Tujuannya, pertama untuk melestarikan lagu-lagu lama tersebut, kemudian mengenalkan kepada generasi muda agar mereka tahu siapa penyanyi asli lagu tersebut yang diperdengarkan secara turun-temurun. Kemudian ini sebagai wujud penghargaan kepada penyanyi yang masih hidup, mereka berjasa besar dalam perkembangan lagu Banjar," ujarnya.
Peter Lantu saat menyanyi mengunjungi tamu yang hadir, diantaranya H Sukhrowardi. (Foto: Yadie Asa) |
Sukhrowardi yang turut hadir dalam pergelaran tersebut juga merasa bangga. "Kegiatanini patut didukung, memberi perhatian terhadap perkembangan budaya Banjar melalui lagu Banjar, yang saat ini penciptanya juga sangat banyak,," ujarnya.
Seluruh lagu yang diluncurkan tersebut musiknya digarap dan direkam di studio Balahindang pimpinan Hendra Cipta.
Penulis: Khairiadi Asa