Program JKN Jadi Harapan Syifa Melahirkan Tanpa Biaya

BAHAGIA: Syifa (kanan) mengaku tidak khawatir saat melahirkan karena di cover pembiayaannya dengan JKN KIS - Foto Dok Jamkesnews.com


BORNEOTREND.COM- Menjadi seorang ibu merupakan momen yang sangat ditunggu-tunggu oleh Raudatun Nasifah (20) mengingat kini usia kandungannya sudah memasuki usia ke tujuh bulan. 

Syifa panggilan akrabnya mengaku perasaannya campur aduk selama menjalani hari-hari mengandung, terutama kala semakin dekat untuk menjadi seorang ibu.

Beragam persiapan dilakukan oleh Syifa dan suami, seperti mempersiapkan nama, mempersiapkan perlengkapan-perlengkapan bayi dan lain-lain. Namun, bagi Syifa salah satu persiapan yang tidak boleh dilupakan dan menjadi sangat penting adalah memastikan dirinya terdaftar sebagai peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Bagi Syifa Program JKN menjadi harapan untuk dapat merasakan pelayanan kesehatan melahirkan sang buah hati tanpa biaya.

“Karena dapat informasi juga dari bidan dan dokter kalau BPJS Kesehatan bisa menanggung biaya lahiran juga baik normal maupun bedah sesar di rumah sakit. Jadi menurut saya sangat penting untuk menjadi peserta BPJS Kesehatan supaya nanti bisa merasakan lahiran tanpa mengeluarkan biaya,” ujarnya.


Selain atas informasi dari tenaga kesehatan sebagaimana disebutkannya, Syifa mengaku salah satu yang sangat meyakinkan agar dirinya harus terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan adalah karena cerita sang ibu yang juga pernah menggunakan penjaminan dari BPJS Kesehatan untuk melahirkan sang adik.

“Cerita ibu menjadi sumber infromasi yang paling dekat dengan saya dan paling relate dengan saya. Selain karena saya menyaksikan sendiri bagaimana ibu saya melahirkan dan kemudian biayanya dijamin oleh BPJS Kesehatan, ibu saya dan saya sendiri memang beberapa kali pernah menggunakan kepesertaan saya sebagai peserta JKN untuk berobat ke puskesmas maupun ke rumah sakit seperti untuk USG maupun pemeriksaan kesehatan lainnya,” sambungnya.

Bagi Syifa, pengalaman manis dan pelayanan yang ramah oleh petugas di fasilitas kesehatan membuatnya semakin yakin bahwa pelayanan sebagai peserta JKN sangat mudah dan tidak mendapatkan diskriminasi.

“Pelayanannya itu sangat mudah dan ramah, sekarang kita bisa pakai KTP saja untuk berobat, tidak perlu lagi bawa berkas fotokopi berlembar-lembar untuk sekedar periksa ke faskes kita. Dulu waktu ibu saya melahirkan adik saya, pelayanan yang diberikan benar-benar memudahkan dan memanjakan, dalam artian tidak membuat kita merasa dibedakan atau dikucilkan karena menggunakan jaminan dari BPJS Kesehatan,” ujarnya lagi.

Kini, Syifa dan keluarga terdaftar sebagai peserta Program JKN pada segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI). Terkait hal tersebut, Syifa sangat bersyukur karena selain bisa merasakan pelayanan kesehatan gratis, iuran bulanannya pun gratis karena telah ditanggung oleh pemerintah pusat dan daerah.

“Saya sangat bersyukur dan berterima kasih karena selama ini saya bisa merasakan berobat gratis dengan biaya iuran bulanan yang juga gratis. Rasanya sampai bingung saya menjelaskan bagaimana bahasa dan perasaan saya. Pokoknya merasa sangat beruntung karena sudah menjadi peserta BPJS Kesehatan, dan lebih beruntung karena iurannya juga dibiayai pemerintah,” jelasnya.

Syifa juga menyebut bahwa nanti dirinya pasti akan sesegera mungkin mendaftarkan buah hatinya ketika sudah lahir. Baginya sangat penting agar sang buah hati terdaftar sebagai peserta JKN sejak dini mungkin. 

“Kalau boleh dari sebelum lahir pasti saya daftarkan sekarang, tapi kan sekarang kebijakannya nanti didaftarkan setelah lahir saja. Pasti nanti langsung kita daftarkan, kalau tidak salah kemarin saat di RS juga sudah diinfokan bahwa nanti pendaftaran bayi sebagai peserta BPJS Kesehatan juga bisa dibantu oleh petugas yang ada di RS itu sendiri. Semuanya serba mudah dan dekat, ditambah juga prosesnya cepat dan setara bagi seluruh jenis peserta,” tutupnya.

Sumber: Jamkesnews.com

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال