RAMAI: Kegiatan Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar Calon Guru Penggerak Kota Banjarbaru Angkatan 8 - Foto Dok mediacenter.banjarbarukota.go.id |
BORNEOTREND.COM- Balai Guru Penggerak (BGP) Kalimantan Selatan (kalsel) melaksanakan Lokakarya 7 Panen Hasil Belajar Calon Guru Penggerak Kota Banjarbaru Angkatan 8, Sabtu (2/12/2023) pagi di Aula Pangeran Antasari BGP Kalimantan Selatan, Jl. Ambulung Loktabat Selatan Kota Banjarbaru.
Kegiatan ini merupakan bagian dari program pendidikan guru penggerak (PGP) yakni program pendidikan kepemimpinan bagi guru untuk menjadi pemimpin pembelajaran. Selain lokakarya, kegiatan lain di PGP diantaranya adalah pelatihan secara daring, konferensi dan pendampingan yang dilaksanakan selama 6 bulan bagi calon guru penggerak.
Kegiatan yang didanai oleh Balai Guru Penggerak Kalsel ini diikuti oleh 49 orang calon guru penggerak Kota Banjarbaru serta di hadiri oleh Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin, kepala Balai Guru Penggerak Kalsel Abdul Kamil Marisi, kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru Dedy Sutoyo serta tenaga pengajar yang ada di Kota Banjarbaru.
Wali Kota Banjarbaru Aditya Mufti Ariffin dalam sambutannya menyampaikan bahwa calon guru penggerak memiliki kompetensi dalam pengembangan diri dan orang lain, pengembangan pembelajaran, manajemen sekolah dan pengembangan sekolah. Calon guru penggerak dipersiapkan sebagai guru terbaik untuk memimpin sekolah yang berfokus pada pembelajaran.
“Ulun harapkan jangan hanya diatas kertas dan penilaian, tetapi bisa juga diimplementasikan dan menjadi motivasi diri bagaimana karya kita bisa dilaksanakan se Kota Banjarbaru” ucap orang nomor satu di Kota Banjarbaru ini.
Dirinya menambahkan, inovasi yang paling baik adalah yang bisa menyelesaikan permasalahan yang tentunya dengan cara dan metode yang jelas. Inovasi yang merupakan hasil karya dari guru penggerak merupakan metode baru yang dapat menyelesaikan permasalahan bidang pendidikan di Kota Banjarbaru.
Berdasarkan rilis laporan tahun 2023 Badan Pusat Statistik nilai Indeks Pembanganan Manusia (IPM) Kota Banjarbaru tertinggi di Kalsel yakni 81,25 dan masuk kategori sangat tinggi. Angka Penyumbang yang terbesar adalah di sektor pendidikan. Hal ini tidak lepas dari upaya keras tenaga pengajar di Kota Banjarbaru.
“Terima kasih ulun kepada para guru, para kepala sekolah, dinas Pendidikan yang sudah bersusah payah mendedikasikan dan mengabdikan diri untuk membangun sumberdaya manusia di Kota Banjarbaru” ujar Aditya dengan penuh rasa bangga.
Sementara itu, Kepala Balai Guru Penggerak Abdul Kamil Marisi menyampaikan, bahwa guru penggerak harus mampu mengoptimal sumber daya yang ada di sekolah masing-masing sehingga dapat menjadi inovasi dalam dunia Pendidikan. Guru penggerak juga punya kewajiban mengoptimal siswa agar menjadi yang terbaik dan menggembangkan pembelajaran secara diferensiasi.
“setiap anak perlu perlakuan untuk dioptimalkan tumbuh kembangnya, tidak bisa diberlakukan sama sehingga perlu layanan terhadap satu anak secara maksimal,” bebernya.
Standar minimal guru penggerak adalah 30% dari Jumlah guru yang ada di daerah dan hal tersebut diharapkan dapat mempengaruhi kondisi Pendidikan di daerah tersebut. Untuk Kota Banjarbaru, terdapat 150 guru penggerak, hal tersebut masih dibawah standar minimal guru penggerak yang mana jumlah seluruh guru se Kota Banjarbaru adalah lebih dari 3.000 orang.
Dilain pihak, kepala Dinas Pendidikan Kota Banjarbaru Dedy Sutoyo menambahkan, dengan jumlah guru penggerak masih dibawah standar, percepatan perubahan pola Pendidikan di Kota Banjarbaru sangat terasa terutama transformasi pendidikan kearah digitalisasi.
Dalam kegiatan ini, calon guru penggerak menggunakan baju adat yang berbeda-beda dan memamerkan hasil karya sebagai hasil pendidikan selama 6 bulan. Selain itu calon guru penggerak juga menampilkan berbagai atraksi diantaranya paduan suara, tari dan stand up comedy ala banjar.
Sumber: mediacenter.banjarbarukota.go.id