1.378,24 Hektare Lahan Pertanian di Barsel Sempat Terendam Banjir

BERI KETERANGAN: Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Barsel Ida Safitri memberikan keterangan kepada wartawan terkait lahan persawahan yang terendam banjir – Foto Dok Digdo


BORNEOTREND.COM, KALTENG – Setidaknya ada sekitar 1.378,24 hektare lahan persawahan musim tanam Oktober-Maret (Okmar) tahun 2023/2024 di Kabupaten Barito Selatan (Barsel) yang sempat terendam banjir.

Fakta ini diungkap oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Kabupaten Barsel, Ida Safitri SP MM saat ditemui di kantornya, Selasa (30/1/2024).. 

“Berdasarkan data, sawah yang terendam banjir seluas 1.378,24 hektare yang tersebar di 3 Kecamatan yakni Kecamatan Gunung Bintang Awai, Kecamatan Dusun Utara dan Kecamatan Dusun Selatan,” kata Ida. 

Ida merincikan, untuk lahan persawahan di Kecamatan Dusun Selatan sebanyak 500,24 hektare, Kecamatan Gunung Bintang Awai sebanyak 295 hektare dan Dusun Utara sebanyak 540 hektare.

“Kenapa kami cuma bisa menyampaikan 3 kecamatan, karena tiga kecamatan yang lainnya yaitu Kecamatan Karau Kuala, Dusun Hilir dan Jenamas lahan pertaniannya belum ditanami padi lantaran di sana musim tanamnya adalah Asep (April-September),” beber Ida.

Dengan luasan tersebut, jelasnya, rata-rata umur tanaman padi sudah mencapai 100 hari ke atas, jadi saat ini tanaman padi milik petani sedang bunting. 

Ida berharap tanaman padi yang sedang bunting tersebut bisa terselamatkan karena rata-rata yang ditanam adalah bibit lokal.

“Bibit lokal lebih tahan terhadap air banjir kemarin dan sekarang air banjir yang merendam padi sudah surut yang tentunya tidak mengalami gagal panen,” ujar Ida.

Menyikapi hal tersebut, Dinas Ketahanan Pangan Pertanian dan Perikanan Kabupaten Barsel akan mengambil sejumlah langkah, salah satunya adalah melakukan pendampingan dan pengawalan kepada kelompok tani dengan menurunkan Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan petugas organisme pengganggu tanaman untuk melihat seberapa jauh kerusakan yang dialami lahan persawahan akibat banjir.

“Berapa yang bisa kita pertahankan atau selamatkan, dengan perlakuan-perlakuan khusus, kita akan mengidentifikasi hama dan penyakit tanaman yang bisa menyerang padi pasca banjir,” tutur Ida.

Ida berharap, tim yang turun ke lapangan akan mencatat semua identifikasi dalam berita acara sehingga nanti akan diperoleh data yang valid, seperti apa saja kerusakan tanaman padi serta ada berapa hektar lahan persawahan yang gagal panen. Sementara untuk ternak warga, tidak seberapa rusak akibat banjir.

“Kemudian pada tahun 2024 ini kita akan memberikan bantuan bibit dan pupuk untuk para petani. Untuk bidang peternakan nanti akan ada bantuan bibit ternak dan untuk bidang perikanan nanti akan ada bantuan bibit dan alat tangkap ikan,” katanya. 

Untuk peternakan nanti, lanjutnya, DKPPP Barserl juga akan menyalurkan bibit ayam ada bibit itik dan juga ada bantuan bibit babi. 

“Tetapi untuk babi kita akan melihat terlebih dahulu karena peminatnya banyak dan kemarin ada penyakit demam pada babi sehingga terjadi kekosongan di Kalimantan Tengah pada tahun 2023. Karena itu untuk 2024 kita terlebih dahulu melakukan identifikasi berdasarkan proposal. Kita akan coba cek terlebih dahulu ada atau tidaknya ketersediaan bibit babi,” pungkas Ida.

Penulis: Digdo

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال