345 Investor Siap Garap Proyek di IKN, Mulai dari China Hingga Arab Saudi

Pose: Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi IKN, Agung Wicaksono - Foto Dok detik.com


BORNEOTREND.COM, JAKARTA– Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) mencatatkan 345 Letter of Interest (LoI) alias pernyataan minat investasi dari investor dalam dan luar negeri yang ingin ikut bergabung menggarap IKN Nusantara.

Deputi Bidang Pendanaan dan Investasi OIKN, Agung Wicaksono mengatakan, dari jumlah tersebut sebanyak 40% merupakan investor asing. Sementara sisa 60%-nya dari investor swasta dalam negeri, Jum'at (19/1/2024) di Jakarta.

"Sudah ada 345 LoI yang berminat garap proyek di IKN," ungkapnya.


Agung menjelaskan, untuk sumber LoI investor asing terbanyak masih sama seperti sebelumnya, antara lain dari Singapura, Jepang, Malaysia, Tiongkok, dan Korea Selatan. Ada juga tambahan LoI asal konsorsium bentukan Brunei Darussalam dan Arab Saudi.

"Brunei dari perjalanan Presiden Joko Widodo (Jokowi) minggu lalu, dengan konsorsium dari Arab Saudi," tuturnya.

Adapun konsorsium Brunei-Saudi ini berencana untuk membangun sektor hunian di IKN Nusantara. Rencananya, hunian tersebut akan digunakan untuk ASN maupun privat atau pribadi. Sementara untuk lokasinya sendiri di Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP). Agung mengatakan, investasinya diperkirakan sekitar Rp 4,5-7 triliun.

"Ya, jika hunian ASN dengan Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) ada tahapannya. Nilai investasi berdasarkan nilai lahan yang diminati & estimasikonstruksi," bebernya.

Dirinya menambahkan, hingga saat ini, pemerintah masih berfokus untuk menggenjot proyek-proyek pembangunan dari investor swasta dalam negeri. Sementara untuk investor asing sendiri direm dulu, sesuai dengan arahan dari Presiden Jokowi.

Lebih lanjut dirinya memastikan, para investor asing ini bisa masuk setelah dirampungkannya proses seleksi.

"Kita proses dulu sesuai tahapan, termasuk seleksi KPBU," pungkasnya.

Untuk diketahui, sebelumnya Agung sempat menyampaikan dari sembilan perusahaan yang ingin membangun kawasan hunian sebanyak 166 tower dan 159 rumah tapak dengan nilai investasi sebesar Rp 55 triliun di IKN Nusantara, tiga di antaranya merupakan perusahaan asing. Satu asal China dan dua sisanya asal Malaysia.

Sumber: finance.detik.com

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال