BORNEOTREND.COM, KALSEL- PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah (UID Kalselteng) menandatangani Perjanjian Jual Beli Tenaga Listrik (PJBTL) Additional Demand sebesar 24,5 Mega Volt Ampere (MVA) dengan PT Pelsart Tambang Kencana (PT PTK) Cluster Tarjun.
Penandatanganan berlangsung pada Rabu, (24/1/2024) lalu di Aryaduta Hotel Menteng, Jakarta oleh Direktur PT PTK Hendra Setiawan dan Andi Kuswara, Manager PLN Unit Pelaksanan Pelayanan Pelanggan (UP3) Kotabaru Saifudin, disaksikan oleh Executive Vice President Niaga dan Pemasaran PT PLN (Persero) Fintje Lumembang, General Manager PLN UID Kalselteng Muhammad Joharifin, General Manager PLN UIP3B Kalimantan Abdul Salam Nganro, serta Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN UID Kalselteng Agus Tri Suardi.
Muhammad Joharifin dalam sambutannya mengatakan, penandatangan tersebut adalah bentuk komitmen PLN dalam mendukung program hilirisasi industri mineral sesuai dengan Keputusan Menteri ESDM, Nomar 301.K/MB.01/MEM.B/2022 tentang Rencana Pengelolaan Mineral dan Batubara Nasional (RPMBN) Tahun 2022-2027.
“PLN selalu siap mendukung program-program pemerintah, apabila tujuannya untuk meningkatkan ekonomi daerah maupun nasional, salah satunya melalui PJBTL ini,” ucap Joharifin.
Hadirnya listrik PLN ke site tambang emas ini akan menjadi pelanggan Tegangan Menengah terbesar yang ada di Kalimantan Selatan dan Kalimantan Tengah.
“Dengan menggunakan listrik dari PLN, otomasi biaya operasional PT PTK akan turun, sehingga bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan produksi. Disisi lain, dengan beroperasinya PT Pelsart juga akan memberikan sumbangsih terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui Pajak Penerangan Jalan (PPJ) yang disetorkan melalui pembayaran rekening listrik PLN,” ungkap Joharifin.
Dirinya selanjutnya menjabarkan, kemampuan daya pasok terkini sistem kelistrikan Kalseltengtimra adalah 1.764,5 Mega Watt (MW) dengan cadangan sebesar 259,7 MW. Ini tentu sangat cukup untuk memenuhi kebutuhan industri-industri di Kalimantan. Tak sampai disitu saja, PLN selalu melakukan penambahan pembangkit baru setiap tahunnya dengan memanfaatkan sumber energi yang ramah lingkungan seperti tenaga surya, bayu (angin), dan juga air.
“PLN berkomitmen untuk memimpin transisi energi dan ekonomi hijau, sehingga program dedieselisasi ini tak hanya membantu efisiensi pelaku industri tetapi turut membantu memperbaiki lingkungan dengan menyediakan listrik yang ramah lingkungan,” terang Joharifin.
Untuk mempermudah proses penyambungan PT PTK, PLN bekerja sama dengan Bank Mandiri yang berperan sebagai connection fee keeper dimana berperan sebagai penampung biaya penyambungan pelanggan, hingga selanjutnya diserahkan ke PLN saat PT PTK siap dilakukan energize.
“Melalui kerjasama dengan perbankan, kita memiliki jaminan kepastian sebagai pelanggan PLN. Kita selalu mencari terobosan dan solusi agar pelaku industri mudah berinvestasi di Kalimantan, yang tentu akan berdampak pada tersedianya lapangan pekerjaan. PLN siap menyediakan listrik kepada para investor berapapun kebutuhannya sesuai tagline PLN yaitu Anda Fokus Bisnisnya, Kami Urus Listriknya.” tegas Joharifin.
Sementara itu, Direktur PT PTK Hendra Setiawan sangat mengapresiasi dan menyambut dengan positif atas terlaksananya PJBTL itu. Kehadiran listrik PLN sangat membantu operasional tambang emas yang memiliki luas 62.500 hektar sehingga menjadi lebih ekonomis.
“Terima kasih kami ucapkan kepada PLN, listrik dari PLN ini tentu akan memberikan keuntungan tersendiri bagi operasional usaha kami, sebab banyak biaya operasi yang terpangkas.” tutup Hendra.
Sumber: PLN UID Kalselteng