Potong: salah satu pedagang ayam di pasar tradisional memotong dagangannya - Foto Dok Nett |
BORNEOTREND.COM, JAKARTA– Kepala Badan Pangan nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menyatakan pemerintah siap menyerap stok ayam dari peternak rakyat dan peternak mandiri.
Hal tersebut diungkapkannya saat merespons keluhan dari Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) yang mengeluhkan harga ayam hidup di pasaran jatuh di bawah produksi pada, Rabu (17/1/2024) di Jakarta.
Menurutnya, penyerapan ayam tersebut akan diperuntukkan dalam program pengentasan stunting yang disalurkan oleh BUMN pangan yakni ID Food.
“Jadi bantuan untuk stunting itu sudah ada, sudah ada penugasan ke ID Food, nanti mereka yang akan menyerap produk atau ayam-ayam dari peternak rakyat dan peternak mandiri itu,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan, harga yang diberikan pemerintah untuk pembelian ayam peternak itu akan menggunakan tarif yang kompetitif. Oleh sebab itu, pemerintah sendiri melalui Kementerian Keuangan telah menyepakati plafon pinjaman bunga murah untuk BUMN pangan pangan sebesar Rp 28,7 triliun.
“Jadi dana itu bisa dipakai untuk menyerap produksinya dan itu sudah perintah dari Presiden Joko Widodo,” ujarnya.
Sebelumnya, Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN) mengeluhkan harga ayam hidup di pasaran jatuh di bawah produksi.
Ketua Komunitas Peternak Unggas Nasional (KPUN), Alvino Antonio menyebutkan, harga jual ayam hidup di tingkat peternak saat ini berada di level Rp16.000-Rp17.000 per kilogram. Padahal rata-rata biaya produksi sudah mencapai Rp 20.500-Rp 21.500 per kilogram.
“Ini mengakibatkan hilangnya peluang peternak rakyat dan peternak mandiri untuk berusaha di bidang peternakan unggas,” tukasnya.
Sumber: money.kompas.com