Senyum: mantan Menteri Perdagangan dan Kepala BKPM, Thomas Trikasih Lembong - Foto Dok Nett |
BORNEOTREND.COM, JAKARTA– Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan dan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia membongkar 3 kegagalan Tom Lembong semasa menjabat Kepala BKPM. Pernyataan Luhut dan Bahlil dikeluarkan di hari yang sama.
Untuk diketahui, beberapa waktu ke belakang, Tom Lembong lantang mengkritik kebijakan pemerintah, termasuk hilirisasi dan proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara. Nama Tom Lembong juga sempat disebut Calon Wakil Presiden nomor urut 2, Gibran Rakabuming Raka pada debat pilpres keempat, Minggu (21/1/2024).
Lantas, apa saja kegagalan Tom Lembong yang dibongkar oleh Luhut dan Bahlil?
1. Gagal Capai Target Investasi
Bahlil menyebut Tom Lembong yang juga Co-Captain 2 Tim Nasional Pemenangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (Timnas AMIN) pernah gagal mencapai target investasi. Awalnya Bahlil bercerita, Kepala BKPM periode Pertama Presiden Joko Widodo (Jokowi) adalah Franky Sibarani. Lalu terjadi reshuffle, yang membuat posisi Franky diganti Tom Lembong.
"2015 itu zamannya Pak Franky, itu RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional) Rp 519 triliun, tercapai Rp 545 triliun. Kemudian diganti oleh, saya tidak sebutkan namanya nanti besar kepala soalnya. 2016 ada reshuffle, target RPJMN Rp 594 triliun terealisasi Rp 612 triliun," terangnya.
Namun Bahlil menyebut Tom Lembong gagal mencapai target investasi sebesar Rp 765 triliun pada 2018. Ia hanya berhasil merealisasikan investasi Rp 721,30 triliun.
"Kemudian tahun 2017 target Rp 678 triliun, realisasinya Rp 692 triliun. Namun pada 2018, catat ini RPJMN kita Rp 765 triliun realisasi investasinya Rp 721,30 triliun. Jadi dalam fase itu ada target yang tidak tercapai," tuturnya.
2. Tinggalkan Investasi Mangkrak
Bahlil yang juga mantan Ketua HIPMI juga menyinggung kinerja Tom Lembong yang dituduh meninggalkan investasi mangkrak Rp 708 triliun. Ia mengaku berhasil mengeksekusi investasi mangkrak itu sebesar Rp 558 triliun, termasuk investasi Lotte Chemical Rp 60 triliun dan PLTS Terapung Cirata.
"Saya masuk BKPM Oktober 2019 saya diwariskan pemimpin terdahulu investasi mangkrak Rp 708 triliun. Rp 708 triliun saya diwariskan investasi mangkrak, dan alhamdulillah tidak lebih dari 3 tahun investasi mangkrak dieksekusi Rp 558 triliun atau 78,9%," tambahnya.
Menurut Bahlil, ilmu lapangan untuk menyelesaikan masalah itu tidak ada di Harvard University. Ia menganalogikan persoalan itu sebagai masalah hantu yang hanya bisa diselesaikan oleh pihak yang pernah bergaul dengan hantu.
"Pemimpin saya terdahulu nggak bisa menyelesaikan ini. Kan memang ilmu lapangan tidak ada ilmunya di Harvard. Apalagi menyelesaikan masalah-masalah pemain-pemain lapangan kan. Bahasa saya seperti hantu, yang bisa menyelesaikan masalah hantu ya yang pernah menjadi hantu atau bergaul dengan hantu," imbuhnya.
3. Gagal Selesaikan OSS
Sementara menurut Luhut, saat masih menjabat sebagai Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Tom Lembong pernah curhat terkait penugasan Jokowi untuk menyelesaikan online single submission (OSS). Tom disebut tidak mampu menyelesaikan tugas tersebut.
"Tapi anda harus refleksi juga apa sih yang anda lakukan sudah menjadi menteri perdagangan. Coba tanya dirimu. Waktu Anda BKPM, apa yang anda lakukan coba?," ujar Luhut dalam unggahan video di Instagram @luhut.pandjaitan, Rabu (24/1/2024).
"Anda kan ditugaskan untuk OSS, saya ingat betul itu bagaimana Anda curhat ke saya. Tapi itu kan sampai Anda meninggalkan kabinet tidak pernah selesai," ungkap Luhut .
Luhut menegaskan pemerintahan saat inilah yang berhasil menyelesaikan sistem OSS untuk memudahkan para investor masuk ke Indonesia. Karena itu ia merasa Tom Lembong tidak pantas menyombongkan diri bagaimana ia bisa memberikan contekan kepada Jokowi.
"Sekarang kami yang menyelesaikan itu, online single submission (OSS). Itu yang sudah digadang-gadang bakal selesai begini begono dan segala macam itu," tukasnya.
Sumber: detik.com