Web: Tampilan situs resmi Kartu Prakerja - Foto Dok Nett |
BORNEOTREND.COM, JAKARTA– Pemerintah telah menetapkan alokasi anggaran sebesar Rp 4,8 triliun untuk Program Kartu Prakerja tahun 2024.
Hal tersebut disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, dalam kegiatan Pengarahan Komite Cipta kerja dan Tim Pelaksana kepada Mitra Program Kartu Prakerja, Selasa (23/1/2024) di Jakarta.
“Alokasi anggaran Program Kartu Prakerja Rp 4,8 triliun tahun ini," ungkapnya.
Dirinya mengatakan, alokasi anggaran pada 2024 masih jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan anggaran pada 2022 yang sebesar Rp16,36 triliun.
"Anggaran yang dialokasikan untuk Program Prakerja tersebut meningkat dari tahun lalu yang sebesar Rp 4,3 triliun," ujarnya.
Dengan alokasi anggaran tersebut, pemerintah menargetkan penambahan peserta Prakerja sebanyak 1,2 juta orang pada 2024.
Sementara itu, Head Komunikasi PMO Kartu Prakerja, Lydia Kusnadi, menyampaikan bahwa program Prakerja 2024 akan dilanjutkan dengan skema normal. Program pelatihan ini akan memberikan besaran beasiswa kepada peserta sebesar Rp 4,2 juta per individu.
Jumlah bantuan beasiswa kartu Prakerja itu terbagi atas biaya pelatihan sebesar Rp 3,5 juta, insentif dana pasca pelatihan Rp 600.000 yang diberikan sebanyak satu kali, serta insentif survei sebesar Rp 100.000 untuk dua kali pengisian survei.
“Meskipun saat ini Gelombang 63 belum dibuka, ada baiknya masyarakat mulai membuat akun Prakerja dari sekarang, sehingga nanti ketika pembukaan gelombang 63 dimulai, peserta tinggal menekan tombol ‘Gabung Gelombang’ pada dashboard akun Prakerja masing-masing,” tukasnya.
Untuk diketahui, Manajemen pelaksana (PMO) Program Kartu Prakerja telah mengumumkan pembukaan akses untuk pembuatan akun Prakerja periode 2024.
Sumber: ekonomi.bisnis.com