Pemerintah Optimis Ekonomi RI 2024 Menjauh dari Resesi

Dialog: Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso - Foto Dok Nett


BORNEOTREND.COM, JAKARTA– Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian meyakini pertumbuhan ekonomi sepanjang 2023 tembus di atas 5%. Pertumbuhan ekonomi tersebut juga diprediksi akan semakin tinggi pada 2024 dan menjauh dari resesi.

Hal tersebut disampaikan oleh Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Susiwijono Moegiarso, dalam agenda Economic Outlook 2024, Kamis (25/1/2024) di Artotel Suites Mangkuluhur, Jakarta. 

"Kita tahu pada 8 kuartal berturut-turut pertumbuhan ekonomi kita di kisaran 5%, walaupun di kuartal III 4,94%. Pemerintah untuk 2023 bisa memperkirakan tembus 5%. Di 2024, dengan beberapa perhitungan kami sampaikan lebih optimis lebih baik dari 2023," ujarnya.


Susi mengungkap ada berbagia pendorong yang membuat pemerintah tetap meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia semakin 'ngegas'. Misalnya, tingkat inflasi yang sampai akhir 2023 masih tercatat terkendali di angka 2,61%.

"Pada tahun 2024 inflasi ditargetkan 2,5 plus minus 1%," ungkapnya.

Dirinya menambahkan, dari sisi neraca perdagangan juga tetap masih surplus meski terjadi menurunan dibandingkan 2022. Penurunan ini terjadi salah satunya karena harga komoditas yang mengalami penurunan.

"Neraca perdagangan kita surplus 40 bulan berturut-turut, tetapi di 2023 menurun dibandingkan 2022 menjadi US$ 36,9 miliar dari sebelumnya US$ 54 miliar. Penurunan ini diakibatkan berbagai faktor, karena pada 2022 kita mencapai rekor tertinggi. Ini didorong oleh harga komoditas dan lain sebagainya, dari ekspor kita dari CPO dan batu bara," jelas dia.

Selanjutnya, dari sisi utang juga disebut dalam posisi aman yakni 38,59% membaik dibandingkan 2021 40,73% dan 2022 39,70%. Lalu posisi cadangan devisa juga terus meningkat US$ 146,4 miliar hal ini didorong dengan aliran modal masuk dan kebijakan DHE.

"Cadangan devisa kita tinggi, pasti setara lebih dari 6,5 bulan cadangan devisa kita," katanya.

Faktor pendorong lainnya, PDP per kapita meningkat kembali ke upper middle income 2022 US$ 4,783. Sementara target PDP per kapita pada 2024 meningkat US$ 5.500.

Dengan ketahanan ekonomi sepanjang 2023, pemerintah meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap meningkat. Bahkan Susi menyebutkan Indonesia jauh dari risiko resesi.

"Dengan ketahanan PDP, dan pengalaman 8 kuartal berturut-turut 5%. Di 2024, kami lebih optimis lagi, kemudian kita harapkan dalam beberapa ukuran resesi terjadinya resesi angka kita selalu cukup rendah ada yang 5% ada yang 1,5%. Jadi intinya kemungkinan semua menunjukan Indonesia jauh dari resesi terkait dengan ketahanan ekonomi utama," pungkasnya.

Sumber: detik.com 

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال