Politik, "Bacaramin di Banyu Karuh"

Oleh: Noorhalis Majid
 (Ambin Demokrasi)


BORNEOTREND.COM - Kecurangan pemilu akan terus terjadi, bila pesertanya merujuk pada contoh-contoh buruk. Misalnya, saat mendengar orang lain menggunakan politik uang, seketika emosi dan ingin membalas dengan jumlah lebih besar.

Begitu juga saat mendengar isu soal ketidaknetralan penyelenggara, lalu berusaha kasak-kusuk dengan berbagai cara ikut menggoda penyelenggara.

Bahkan ketika mendengar berita burung tentang aparat yang tidak netral. Mulai dari Polisi, Tentara dan BIN, dikabarkan ikut cawe-cawe dan sibuk terlibat dukung mendukung, lantas tergoda pula mendekati para aparat.

Kebudayaan Banjar menyindir orang yang suka mencari contoh buruk, lantas meniru menjadikannya alat pembenar, melalui ungkapan “bacaramin di banyu karuh”.

Bercermin mestinya di air yang jernih agar terlihat dengan jelas. Kalau air keruh yang digunakan, yang nampak hanyalah keburukan.  

Pun bila yang dirujuk semua contoh-contoh buruk, dan dianggap berhasil, lantas siapakah yang dapat memberi contoh berpolitik dengan cara baik dan benar?

Kalau niat terjun ke politik untuk memperbaiki cara dan tujuan, maka mulailah berpolitik dengan cara baik agar ketika terpilih mampu mewujudkan tujuan dengan cara baik pula. 

Jangan tergoda dengan pendapat bahwa ‘tidak mengapa cara berpolitiknya curang, yang penting tujuannya baik’. Sebab ‘cara’ yang dipilih pasti mempengaruhi tujuan. Bila caranya curang, maka kecurangan akan terus lestari dan menjadi tujuan.

Warga pemilih hendaknya juga demikian. Jangan toleran kepada cara-cara curang. Setiap ada yang berlaku curang, atau memilih cara curang, pasti tujuannya buruk. 

Ingatlah, ‘cara’ mempengaruhi tujuan, sehingga kalau ingin melihat politisi bersih, dimulai dari cara yang dipilih dalam berpolitik. 

Kalau sejak awal sudah curang, termasuk gemar menggunting dalam lipatan, menusuk kawan seiring, atau sibuk mencari pembenar tindak kecurangan, jangan dicontoh, sama halnya “bacaramin di banyu karuh”. (nm)

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال