Sukhrowardi didampingi Ustad Madi yang memimpin pembacaan surah Yasin dan doa pada acara haul jamak, dihadiri keluarga almarhum para aktivis dan tokoh Banua. (Foto: Yadie Asa) |
BORNEOTREND.COM - Bak peribahasa "harimau mati meninggalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, manusia mati meninggalkan nama." Seseorang yang sudah meninggal pasti akan dikenang sesuai perbuatan dan kiprahnya selama di dunia.
Untuk mengenang dan mendoakan para aktivis dan tokoh Banua yang sudah mendahului menghadap ilahi, Sukhrowardi yang dikenal memiliki banyak teman aktivis atau tokoh Banua yang sudah meninggal, Selasa (16/1/2024) menggelar acara haul jamak untuk para aktivis dan tokoh Banua tersebut.
“Hari ini sengaja kita niatkan menggelar haul jamak untuk almarhum para aktivis dan tokoh Banua, sebagai ungkapan rasa cinta kita sekaligus mendoakan agar para almarhum selalu mendapatkan tempat yang terbaik di sisi-Nya," ungkap Sukhrowardi di Palidangan Sukhrowardi Sungai Jingah yang menjadi markas kegiatannya.
Adapun kawan-kawan yang didoakan diantaranya almarhum Frans Samuel Ampung, M. Budairi, Muhammad MEd, Junaidi Mahesa/Desmon dan M Faisal.
Sedangkan tokoh Banua seperti almarhum HM Said mantan Gubernur Kalsel, Soenarso mantan Wakil Gubernur Kalsel, Ismail Abdullah mantan Bupati Tabalong, H Sulaiman HB dan Misri Syarkawi.
Tidak ketinggalan juga para orang tua aktivis yakni Salmani, Endang Rahmah, Achmad Saleh, Arsyad Saleh dan Armain Janit. "Alhamdulillah semua keluarga almarhum hadir, baik isteri maupun keluarga almarhum,” tuturnya.
Editor: Khairiadi Asa