Antisipasi Rusuh, 1.978 Personil Polisi Jaga Demo Relawan Ganjar Hari ini

BARIS: Ribuan personel polisi kawal kondusifitas demo Relawan Ganjar-Mahfud hari ini - Foto Dok Nett


BORNEOTREND.COM, JAKARTA– Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Susatyo Purnomo Condro, menyatakan telah menyiapkan ribuan personel kepolisian untuk mengamankan jalannya demontrasi Relawan Ganjar-Mahfud pada, Senin (19/2/2024) di patung kuda, Jakarta Pusat.

"1.978 personel disiapkan untuk melayani dan mengamankan bila ada aksi," ungkapnya.


Relawan Ganjar-Mahfud ini akan menggelar demo di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Massa juga mengaku akan melakukan long march ke gedung Bawaslu.

Susatyo mengatakan pihaknya belum melakukan rekayasa lalu lintas terkait demo tersebut.

"Kebijakan lalu lintas bersifat situasional," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum Kombas GP Burhan Saidi saat konferensi pers di Jalan Brawijaya VIII, mengatakan akan melakukan demo di Patung Kuda hingga Bawaslu, Jakarta Pusat, hari ini.

"Jadi besok itu jam 10.00 WIB akan turun ke Patung Kuda kemudian longmarch ke Bawaslu. Jadi semua organ relawan silakan turun, tidak perlu mendaftar silakan datang bawa pasukan anda kita geruduk Bawaslu," bebernya.

Sebanyak 103 Ketua Relawan Nasional Ganjar-Mahfud itu hadir dalam pengeluaran 'Petisi Brawijaya'. Dirinya menjelaskan petisi ini merupakan penolakan hasil pilpres karena melihat dugaan kecurangan secara terstruktur, sistematis, dan masif menguntungkan paslon 02 Prabowo-Gibran.

"Pada prinsipnya apa yang disampaikan oleh Haposan adalah kita menolak hasil daripada pilpres saat ini karena terlihat secara terstruktur sistematis dan masif yang dilakukan oleh pemilu kali ini dan itu menguntungkan paslon 02," jelasnya.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Umum Projo Ganjar, Haposan Situmorang, menilai adanya kecurangan dalam pilpres. Gerakan ini, lanjutnya, merupakan murni pergerakan moral relawan masyarakat serta mahasiswa.

"Pertama, yang mau saya sampaikan bahwa mungkin 01 juga meraskaan adanya kecurangan yang dialami oleh mereka apabila kita melakukan komuniakasi dengan mereka dengan relawan-relawan mereka. Tapi yang pasti di tempat ini akan saya sampaikan bahwa ini tidak ada kaitannya dengan ataupun TPN, ini murni pergerakan moral relawan masyarakat serta temen-temen mahasiswa," tuturnya.

Haposan mengatakan jika KPU dan Bawaslu tidak mengindahkan petisi tersebut, maka akan adanya pergerakan massa. Ia menegaskan petisi ini dilakukan bukan untuk kepentingan paslon tapi untuk menyelamatkan demokrasi di Indonesia.

"Kedua, apabila penguasa tidak mengindahkan KPU atau Bawaslu tidak mengindahkan petisi kita ini, seperti yang saya sampikan tadi ini adalah gerakan moral maka seluruh takyat indonesia akan melakukan pergerakan. Yang kita lakukan saat ini adalah bukan untuk kepentingan paslon tapi untuk menyelamatkan demokrasi di republik ini," ucapnya.

"Ribuan mahasiswa dan masyarakat sipil tahun 1998 meninggal untuk memperjuangkan demokrasi. Jadi apabila tidak dihiraukan, kita akan lihat pergerakan masyarakat. Saya rasa masyarakat juga tidak menerima perlakuan keadaan politik saat ini," pungkasnya.

Sumber: news.detik.com

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال