SENAM: Masyarakat Kota Banjarbaru mengikuti senam jantung di depan Balai Kota - Foto Dok mediacenter.banjarbarukota.go.id |
BORNEOTREND.COM, KALSEL– Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Banjarbaru mencatat sepanjang tahun 2023 terdapat peningkatan penderita hipertensi dengan jumlah total sebanyak 15.282.
Hal tersebut, dibenarkan oleh Direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) Idaman Banjarbaru, dr Danny Indrawardhan, Selasa (20/2/2024) di kantornya, Kota Banjarbaru, Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel).
“Dalam sehari jumlah kunjungan pasien dengan diagnosis penyakit jantung di rumah sakit Idaman sehari tidak kurang dari 20 sampai dengan 40 pasien. Memang tidak semuanya mengidap penyakit jantung. Tetapi ada yang hanya melakukan kontrol kesehatan tekanan darah saja,” ungkapnya.
Dirinya mengatakan, pemicu utama penyakit jantung di Kota Banjarbaru adalah hipertensi dan pola hidup yang tidak sehat.
“Salah satu faktornya adalah merokok dan mengkonsumsi makanan cepat saji serta kurangnya berolahraga. Sebab kondisi darah tinggi atau hipertensi yang tidak terkontrol memang jadi penyebab utama penyakit jantung,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Seksi Penyakit Tidak Menular (PTM) dan Kesehatan Jiwa (Keswa), Dinkes Kota Banjarbaru, Siti Khadijah, mengungkapkan capaian pendeteksian hipertensi di tahun 2023 itu hanya mencakup 21,63 persen dari 70.663 jumlah yang diestimasikan.
"Data Dinkes beberapa tahun terakhir yakni tahun 2023 sebanyak 15.282 warga. Tahun 2022 jumlah pasien hipertensi sebanyak 14.822 orang dan tahun 2021 jumlah pengidap penyakit ini hanya sebanyak 7.557 orang," bebernya.
Di sisi lain, Ketua Yayasan Jantung Indonesia (YJI), Ahmad Yani Makkie, mengaku bahwa penderita hipertensi sangat menjadi perhatian.
“Penyakit ini juga menyerang kelompok usia produktif. Kami pengurus YJI Banjarbaru bertekad menjadi pelopor gaya hidup sehat bagi masyarakat kota banjarbaru,” tukasnya.
Penulis: H Faidur