WAWANCARA: Sekretaris Komisi IV Bidang Kesra DPRD Kalsel Firman Yusi - Foto Dok Nett |
BORNEOTREND.COM, KALSEL- Sekretaris Komisi IV Bidang Kesra Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kalimantan Selatan (Kalsel) yang juga membidangi Kesehatan Firman Yusi berpendapat, pemerintah dan masyarakat harus bersama-sama memerangi "Aedes Aegypti" atau nyamuk pembawa virus demam berdarah.
"Kita juga turut prihatin dengan pemberitaan penyakit demam berdarah atau DBD belakangan ini kian meningkat," ujar Firman Yusi yang juga Sekretaris Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) DPRD Kalsel di Kota Banjarmasin.
Menurut alumnus Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin yang berkampus di Banjarbaru itu, penyemprotan atau pengasapan (fogging) kurang efektif untuk pemberantasan DBD.
"Sebab, ketika fogging nyamuk pembawa/penyebab demam berdarah tidak semua mati atau terbang ke daerah lain, tapi suatu saat akan kembali," tambahnya.
Menurut dia, cara efektif memerangi Aedes Aegypti menjaga lingkungan agar tetap bersih atau terhindari tempat-tempat nyamuk itu bersarang.
"Karena nyamuk pembawa/penyebab demam berdarah juga senang tinggal pada air bersih. Oleh sebab itu membudayakan 3M (Menutup, Menimbun. Menguras) mungkin lebih efektif untuk pencegahan," timpalnya lagi.
"Jadi semua kembali pada kita sendiri. Pemerintah hanya memfasilitasi, baik dalam hal pencegahan maupun penanggulangan atau pengobatan," lanjutnya.
Namun, wakil rakyat asal daerah pemilihan Kalsel V/Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), Balangan dan Tabalong itu mengingatkan pemerintah harus siap siaga dalam hal berbagai fasilitas kesehatan masyarakat.
"Sebagai contoh obat-obatan, tempat rawat inap manakala perlu. serta tenaga medis dan paramedis (perawat) jangan sampai ketika wabah terjadi kalang kabut," tukasnya.
Sumber: Nett