WAWANCARA: Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari merencakan penggunaan cara berbeda dalam PSU di Malaysia - Foto Dok Detik.com |
BORNEOTREND.COM, JAKARTA– Komisi Pemilihan Umum (KPU) akan menggelar pemungutan suara ulang (PSU) di Kuala Lumpur, Malaysia dengan metode berbeda.
Hal tersebut, disampaikan Ketua KPU RI, Hasyim Asy'ari dalam konferensi pers, Jum'at (23/2/2024) di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat.
"PSU di Kuala Lumpur akan menggunakan metode apa? Kan yang diulang atau direkomendasikan diulang adalah metode pos dan KSK (Kotak Suara Keliling). Kami mempertimbangkan untuk tidak menggunakan metode pos untuk PSU," ungkapnya.
Hasyim mengatakan, kemungkinan PSU akan digelar dengan metode TPS dan KSK. Sebab, kata dia, metode pos di Kuala Lumpur kerap menjadi masalah.
"Karena informasi di lapangan ini yang sering jadi problem, termasuk 5 tahun lalu pemilu di Kuala Lumpur juga yang problem adalah metode pos," ujarnya.
Untuk diketahui, pada Pemilu 5 tahun lalu, terdapat masalah besar yang terjadi saat Pemilu di Kuala Lumpur. Hal itu berkaitan dengan surat suara tercoblos yang didistribusikan metode pos.
Sedangkan, pada Pemilu 2024, Bawaslu menemukan adanya dugaan pihak ilegal menguasai ribuan surat suara sekaligus. Di mana, seharusnya itu didistribusikan kepada pemilih dengan metode pos.
Sumber: news.detik.com