FOTO BERSAMA: Ketua TP PKK Kabupaten Balangan, Hj Sri Huriyati Hadi berfoto bersama peserta Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Menu B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman) – Foto Dok Ist |
BORNEOTREND.COM, KALSEL - Ketua TP PKK Kabupaten Balangan, Hj Sri Huriyati Hadi mengatakan, pemerintah wajib memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dan mendukung hidup sehat, aktif dan produktif untuk menghindari stunting.
Ia menjelaskan, faktor utama terjadinya stunting adalah kurangnya asupan gizi anak pada 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), dimulai sejak janin hingga anak berumur dua tahun.
“Atas dasar hal tersebut, sangat penting sosialisasi dan pembiasaan dalam kehidupan sehari-hari kepada masyarakat tentang istilah “Isi Piringku” yang dikombinasikan dengan makanan Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman (B2SA),” katanya saat menghadiri kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Penyusunan Menu B2SA (Beragam, Bergizi Seimbang dan Aman) yang digelar Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) Kabupaten Balangan, beberapa waktu lalu.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Ketahanan Pangan, Neneng Jamilal mengatakan tujuan dari kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader pangan dalam menyampaikan informasi kepada masyarakat.
Selain itu juga untuk berperan aktif di meja enam Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) dalam upaya pencegahan stunting di Kabupaten Balangan.
Neneng juga mengatakan, selain mengkonsumsi pangan B2SA, salah satu cara menurunkan angka stunting adalah dengan merubah perilaku masyarakat untuk memanfaatkan lahan pekarangan di sekitar tempat tinggal.
“Selain itu juga, bisa mengedukasi kader pangan dari hasil-hasil ilmu yang didapat pada kegiatan kemarin ke ibu balita di Posyandu,” tambahnya.
Setiap materi dalam kegiatan bimtek ini diharapkan bisa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kader pangan dalam mengedukasi masyarakat dan penyusuan menu B2SA di Posyandu.
Penulis: Sri Mulyani