Yenny Wahid: Dalam Demokrasi, Anak Presiden Sama Kedudukannya Dengan Nelayan dan Petani

KAMPANYE: Yenny Wahid saat melakukan kampanye capres-cawapres 03 di Bogor - Foto Dok Nett


BORNEOTREND.COM, JABAR– Dewan Penasihat Tim Pemenangan Nasional (TPN) Ganjar Pranowo-Mahfud MD, Yenny Wahid, berbicara kesetaraan seluruh masyarakat Indonesia, Awalnya, Yenny menjelaskan seluruh proyek strategis harus bisa menghadirkan kesejahteraan untuk seluruh masyarakat.

"Sekarang, 30% anggaran proyek-proyek strategis Indonesia larinya ke kantong koruptor. Kenapa ini bisa terjadi? Karena masih ada orang-orang yang ingin berkuasa hanya untuk memperkaya dirinya, keluarganya, dan kroninya. Ini harus kita cegah," kata Yenny, Jumat (9/2/2024) dalam Hajatan Rakyat, Kota Bogor, Provinsi Jawa Barat (Jabar).


Padahal menurutnya, di negara demokrasi seluruh rakyat berhak mendapatkan hal yang adil. Dirinya juga mengatakan seluruh rakyat juga setara di mata hukum, meski anak Presiden.

"Negara ini adalah negara demokrasi, dalam demokrasi semua rakyat berhak mendapatkan kesempatan untuk sejahtera. Dalam demokrasi, petani, nelayan, tukang ojek, dan anak presiden seperti saya itu sama dan setara kedudukannya di mata hukum dan negara! Tidak ada yang boleh diistimewakan," ungkapnya.

Anak Presiden ke-4 Gus Dur itu menyebut Indonesia membutuhkan pemimpin yang mencintai demokrasi.

"Kita ingin pemimpin yang mau berjuang untuk rakyat semua. Kita hormat pada pemimpin-pemimpin di negeri ini, tapi kita lebih cinta dengan demokrasi," ujarnya.

Dirinya berharap pemimpin ke depan dekat dengan rakyat bukan dengan kalangan elite.

"Kita hormat pada pejabat-pejabat negara, tapi kita lebih cinta kepada rakyat jelata. Kita ingin, Presiden yang mau duduk lesehan bersama rakyatnya. Menginap di gubug-gubug reyot milik rakyatnya," pungkasnya.

Sumber: kumparan.com

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال