FOTO BERSAMA: Jajaran Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DSPMD) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) dan peserta lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat kabupaten berfoto bersama – Foto Dok Ist |
BORNEOTREND.COM, KALTENG - Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DSPMD) Kabupaten Barito Selatan (Barsel) menggelar lomba Teknologi Tepat Guna (TTG) tingkat kabupaten yang dilaksanakan di aula kantor DSPMD, Kamis (14/3/2024).
Kepala DSPMD Barsel, Selviriyatmi mengatakan, lomba yang mengusung tema “Melalui Lomba Teknologi Tepat Guna, Tingkatkan Kreatifitas dan Inovasi Menuju Masyarakat Maju Dan Mandiri” ini dibagi menjadi 2 kategori yakni inovasi TTG dan TTG unggulan.
“Lomba TTG tingkat kabupaten ini bertujuan untuk menjaring Inovasi Teknologi Tepat Guna dan Teknologi Tepat Guna Unggulan yang selanjutnya nanti akan kita ikutkan kembali pada lomba TTG tingkat Provinsi Kalteng yang akan dilaksanakan pada bulan April mendatang,” ucap Selvi.
Ia mengatakan, lomba ini sudah memasuki tahap penentuan pemenang, dimana sebelumnya TTG dari para peserta sudah melalui tahapan penilaian rangkaian kegiatan pembuatan TTG, dan tahapan persentase TTG.
“Ada sebanyak 8 peserta yang berpartisipasi pada lomba TTG ini, 4 orang dari pelajar tingkat SLTP dan 4 orang dari tingkat SLTA,” ungkap selvi.
Adapun tim penilai pada lomba TTG tingkat kabupaten ini terdiri dari perwakilan Universitas STIE Dahani Dahanai Buntok, P3MD dan pihak DSPMS Barsel.
“Untuk juara 1 nantinya akan kita ikut sertakan pada lomba Inovasi TTG dan Juara 2 akan mengikuti TTG unggulan tingkat Provinsi Kalteng,” katanya.
Sebagai bentuk penghargaan atas usaha dari pelajar yang sudah berpartisipasi pada lomba TTG ini, selain Juara 1 dan 2, keenam peserta lainnya juga akan diberikan hadiah.
“Ada 3 nominasi pemenang nantinya, selain 3 peserta peraih juara 1, 2 dan 3. Tiga peserta lainnya akan menyandang juara Harapan dan 2 peserta menyandang juara favorit, dimana hal ini untuk memotivasi para peserta untuk lebih berinovasi. Karena lomba ini akan kita laksanakan secara berkelanjutan di tahun-tahun mendatang dan akan dibuka untuk umum,” kata Selvi.
Untu nama alat-alat TTG yang diciptakan oleh para peserta yaitu sensor bel listrik, pengolah sampah kulit pisang menjadi bio-baterai sebagai sumber energi alternatif.
"Serta pembuatan dispenser galon bekas dan rak lipat papan bekas, speaker aktif sederhana, alat bantu gambar, pengiris sederhana, sensor pengukur ketinggian permukaan air dan alat pemotong padi dan rumput dari barang bekas," jelas Selvi.
Penulis: Digdo