Targetkan Eliminasi Malaria, Pemprov Kalsel Gelar Advokasi Program Pengendalian Malaria Di Kabupaten Tanbu

 

SIMBOLIS: Kegiatan advokasi program pengendalian malaria di Kabupaten Tanbu yang dipimpin langsung oleh Kadinkes Kalsel Raudatul Jannah - Foto Dok Nett


BORNEOTREND.COM, KALSEL- Dalam rangka memperingati Hari Malaria Sedunia 2024, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel menggelar pertemuan advokasi program pengendalian malaria di Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu).

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kalsel Raudatul Jannah mengatakan, malaria merupakan salah satu penyakit menular yang menjadi permasalahan kesehatan masyarakat dan sangat mempengaruhi angka kematian dan kesakitan bayi, anak balita, serta ibu melahirkan, sehingga dapat menurunkan produktivitas tenaga kerja.

“Dalam RPJMN dan Renstra Kementerian Kesehatan RI 2020-2024, periode tersebut sangat menentukan keberhasilan program kesehatan, termasuk eliminasi malaria 2030 di Indonesia. Eliminasi malaria adalah upaya untuk membebaskan masyarakat dari malaria pada 2030,” katanya, Senin (29/4/2024).


Menurutnya, sampai dengan 2023, Indonesia telah membebaskan 388 dari 514 kabupaten/kota dari malaria, sedangkan di Kalsel telah membebaskan 10 dari 13 kabupaten/kota.

Namun masih terdapat 3 kabupaten yang belum mencapai eliminasi malaria, yaitu Balangan, Kotabaru, dan Tanah Bumbu.

“Oleh karena itu, diperlukan upaya terpadu dari semua pihak untuk mencapai target eliminasi malaria Kalsel di 2027,” ujarnya.

Apalagi kasus malaria di Kalsel terjadi penurunan dari 499 kasus di 2022 menjadi 329 kasus di 2023. Diharapkan kasus malaria terus menurun, dan tidak ada lagi penularan malaria setempat.

Selain itu, menemukan penderita malaria secara dini selain dapat segera dilakukan pengobatan yang diperlukan untuk melepaskan penderita dari penyakitnya, juga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya penularan penyakit malaria kepada orang lain.

“Untuk kabupaten yang telah mencapai eliminasi malaria agar tetap mempertahankan status eliminasi malaria dengan beberapa kegiatan di antaranya adanya SDM terlatih, menunjuk RS rujukan malaria, menjaga ketersediaan obat, logistik malaria, dan lainnya,” ucapnya.

Ia berharap Kabupaten Tanbu berdasarkan target diharuskan sudah eliminasi malaria di 2026 karena sudah memenuhi syarat untuk diajukan menerima sertifikat eliminasi malaria.

“Persiapan menuju eliminasi sudah dipersiapkan mulai sekarang sehingga diperlukan dukungan lintas sektor dalam persiapannya. Eliminasi malaria bukanlah pekerjaan yang mudah dan memerlukan kerja sama semua pihak,” tutupnya.

Sumber: Nett

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال