WAWANCARA: Anggota DPRD Provinsi Kalteng Jubair Arifin - Foto Dok Nett |
BORNEOTREND.COM, KALTENG- Tantangan utama dalam penerangan desa dengan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) tidak hanya ada pada segi biaya dan pengaturan regulasi saja, tetapi juga pada perawatan dan pemeliharaan instalasi PLTS itu sendiri.
Untuk itu Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Jubair Arifin mengingatkan, penting bagi pemerintah daerah mengalokasikan anggaran tambahan untuk memastikan bahwa instalasi PLTS tetap terjaga dengan baik, sehingga jangka panjang bisa diminimalisir gangguan teknis yang mungkin timbul di masa mendatang.
"Dapat menjadi kendala serius dalam menghadirkan listrik yang andal di daerah terpencil atau yang tidak terjangkau oleh jaringan listrik utama. Salah satu tantangan utama adalah masalah stabilitas dalam pasokan energi, terutama ketika cuaca tidak bersahabat atau pada malam hari ketika matahari tidak bersinar," katanya, Minggu, (26/5/2024).
Masukan darinya, dengan menggabungkan PLTS dengan sumber energi lain, seperti generator bertenaga bahan bakar atau turbin angin, dapat membantu menjaga pasokan listrik yang lebih stabil.
Serta katanya, harus ada terobosan dalam teknologi penyimpanan energi dapat mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi penyimpanan energi matahari.
"Akses terhadap listrik di daerah yang belum terjangkau oleh jaringan listrik konvensional. Ketersediaan listrik untuk meningkatkan kualitas hidup penduduk setempat," jelasnya.
Perawatan terhadap pemeliharaan instalasi PLTS itu sendiri sangat diperlukan terutama tambahan dana dari pemerintah daerah setempat.
Sumber: Nett