IKUTI RAPAT: Penjabat (Pj) Bupati Kapuas, Erlin Hardi mengikuti rapat penilaian kinerja pelaksanaan 8 aksi konvergensi penurunan angka stunting Tahun 2024 – Foto Dok Ist |
BORNEOTREND.COM, KALTENG – Kabupaten Kapuas berhasil menurunkan angka stunting mencapai 16,2 persen dari target nasional sebesar 14 persen.
Keberhasilan ini diungkapkan Penjabat (Pj) Bupati Kapuas, Erlin Hardi saat mengikuti rapat penilaian kinerja pelaksanaan 8 aksi konvergensi penurunan angka stunting Tahun 2024 melalui zoom meeting.
“Kami tadi sudah memaparkan apa yang sudah dilakukan di tahun 2023 hingga 2024 dan Alhamdulillah untuk prevalensi stunting ada penurunan dari 20,1 persen menjadi 16,2 persen. Tentu ini merupakan pencapaian kinerja yang baik sekali,” kata Erlin Hardi dalam rapat yang digelar di Aula Bappeda Kapuas tersebut, Selasa (7/5/2024).
Dalam kegiatan yang dihadiri pula Ketua TP PKK Agustina Erlin Hardi bersama tim percepatan penurunan angka stunting Kabupaten Kapuas itu, Pj Bupati mengatakan, keberhasilan ini merupakan barometer dalam pencapaian kinerja tim percepatan penurunan angka stunting Kabupaten Kapuas.
Erlin berharap, tahun 2024 ini Pemerintah Kabupaten Kapuas dapat mencapai target nasional 14 persen dalam hal penurunan angka stunting.
“Syukur kalau kita bisa mencapai di bawah 14 persen dari target nasional, tentu tidak lepas dari kerjasama semua pihak. Baik masyarakat, pemerintah, swasta, akademisi dan rekan media baik cetak, televisi dan online,” terangnya.
Sementara itu, Kepala Dinas P3APPKB Kabupaten Kapuas, dr Try Setyautami menambahkan, penilaian kinerja 8 aksi konvergensi stunting tingkat Provinsi Kalimantan Tengah telah dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keseriusan 14 kabupaten/kota di Kalteng dalam penanganan masalah stunting.
“Kami dari tim baik DP3APPKB sebagai sekretariat, Dinas Kesehatan, Dinas PUPR-PKPP, DPMD, Sosial, Pendidikan dan Dinas lainnya dan sektor swasta melalui CSAR sudah berkomitmen untuk target 14,29 persen dari target nasional 14 persen bisa tercapai,” ungkapnya.
Menurutnya, ada tahapan yang harus dikerjakan oleh tim di antaranya pengumpulan data, melakukan analisis data dan rembuk stunting, regulasi dan anggaran serta rencana aksi. Diharapkan, seluruh pihak yang terkait bisa memaksimalkan perannya masing-masing.
“Saya berharap tim bisa melakukan perannya masing-masing untuk konvergensi untuk percepatan penurunan angka stunting. Baik merubah prilaku masyarakat, masalah ketahanan pangan, masalah data dan evaluasi bisa terarah menjadi konvergensi,” pungkasnya.
Penulis: Gus