RAMAI: Upacara Peringatan Hari Otonomi Daerah XXVIII Peringatan Hardiknas Tahun 2024, Jumat (3/5/2024) berlangsung di Halaman Kantor Bupati Pulpis - Foto Dok Nett |
BORNEOTREND.COM, KALTENG- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pulang Pisau (Pulpis), memperingati Hari Otonomi Daerah XXVIII sekaligus dirangkai dengan peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2024.
Kedua momentum peringatan tersebut diperingati dengan menggelar upacara peringatan, Jumat (3/5/2024) di halaman kantor bupati yang dipimpin langsung oleh Pj Bupati Pulpis Nunu Andriani.
Kegiatan tersebut juga dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kabupaten Pulpis Tony Harisinta, unsur Forkopimda, Staf Ahli Bupati, Asisten Sekretariat Daerah, Pejabat Eselon II, III, ASN, Non ASN lingkup Pemerintah Kabupaten Pulpis, Para Guru, juga Siswa Siswi SMP dan SMA.
Dalam amanatnya Pj Bupati Pulpis Nunu Andriani membacakan sambutan dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia (Kemendikbudristek RI) Nadiem Makarim.
Dirinya mengatakan bahwa tema Hari Pendidikan Nasional tahun ini adalah Bergerak Bersama Lanjutkan Merdeka Belajar, di mana Lima tahun terakhir ini adalah waktu yang sangat mengesankan dalam perjalanan di Kemendikbudristek menjadi pemimpin dari gerakan Merdeka Belajar.
Ia mengatakan dengan penuh ketulusan pihaknya mengucapkan terima kasih atas perjuangan yang Ibu dan Bapak lakukan.
"Dengan penuh harap, saya titipkan Merdeka Belajar kepada para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan, khususnya di Kabupaten Pulpis," jelasnya.
Sementara itu untuk peringatan Hari Otonomi Daerah Ke XXVIII Tahun 2024 dikatakannya, tema besar yang diusung pada Hari Otonomi Daerah tahun ini adalah “Otonomi Daerah Berkelanjutan Menuju Ekonomi Hijau dan Lingkungan Yang Sehat”.
Ia menjelaskan tema ini dipilih untuk memperkokoh komitmen tanggung jawab dan kesadaran seluruh jajaran Pemerintah Daerah akan amanah serta tugas untuk membangun keberlanjutan dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup di tingkat lokal, serta mempromosikan model ekonomi yang ramah lingkungan.
“Perjalanan Otonomi Daerah telah mencapai tahap kematangan untuk melahirkan berbagai terobosan kebijakan bernilai manfaat dalam rangka identifikasi, dan perencanaan wilayah yang berpotensi dikembangkan secara terintegrasi yang kemudian membentuk aglomerasi kegiatan perekonomian, serta terhubung antara satu wilayah dengan wilayah lainnya. Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah dan pertumbuhan ekonomi tetap dilakukan dengan memperhitungkan aspek keadilan sosial dan pelestarian lingkungan,” tukasnya.
Sumber: Nett