SIMBOLIS: Penyerahan penghargaan oleh Plt Dinas Pendidikan Kabupaten Batola H. Fuad Syekh, S.Sos, M.AP di momen Hardiknas - Foto Dok Kominfo Batola |
BORNEOTREND.COM, KALSEL- Momentum peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tahun 2024, Pemerintah Kabupaten Barito Kuala (Batola) serahkan sejumlah pengharagaan kepada para praktisi Pendidikan lingkup Kabupaten.
Penghargaan ini diserahkan saat upacara peringatan Hardiknas tahun 2024, Senin (6/4/2024) di halaman kantor Bupati Batola.
Adapun penghargaan tersebut adalah Kepala Sekolah Penggerak diperoleh Satiman, S.Pd.SD dari SD Negeri Karya Tani. Kepala Sekolah Inovatif diperoleh Hj. Rini Herlina M.Pd dari SD Negeri Ulu Benteng 2, Kepala Sekolah Penggerak Asmiadi, S.Pd, MM dari SMP Negeri 3 Alalak.
Kemudian, Sekolah dengan capaian literasi dan numerasi tertinggi di Kabupaten Barito Kuala oleh SMP GIBS, Kepala Sekolah Penggerak oleh Zainuddin Sidik Ak, M.Pd dari SMP Negeri 4 Alalak, Kepala Sekolah Inovatif oleh Wawan Setiawan, M.Pd dari SMP Negeri 8 Tamban, Kepala Sekolah Berdedikasi oleh Aspihani, SH dari SMP Negeri 2 Kuripan, Bendahara BOS Inspiratif oleh Resty Fathma Indah Kurnia dari SD Negeri Rangga Surya.
Dalam sambutannya, Plt Dinas Pendidikan Kabupaten Batola H. Fuad Syekh, S.Sos, M.AP selaku Inspektur upacara menyampaikan pidato dari Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Tekhnologi Republik Indonesia Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A.
Isi pesan pidato disampaikan bahwa bukan hal yang mudah untuk mentransformasi sebuah sistem yang sangat besar.
“Bukan tugas yang sederhana untuk mengubah perspektif tentang proses pembelajaran. Pada awal perjalanan, kita sadar bahwa membuat perubahan butuh perjuangan. Rasa tidak nyaman menyertai setiap langkah menuju perbaikan dan kemajuan," ujarnya.
Dampak yang ditimbulkan mengubah proses belajar mengajar dan cara hidup kita secara drastis. Pada saat yang sama, pandemi memberi kesempatan untuk mengakselerasi perubahan. Dengan bergotong royong, kita berjuang untuk pulih dan bangkit kembali menjadi jauh lebih kuat. Wajah baru pendidikan dan kebudayaan Indonesia sedang kita bangun bersama dengan gerakan Merdeka Belajar.
"Kita sudah mendengar lagi anak-anak Indonesia berani bermimpi karena mereka merasa merdeka saat belajar di kelas. Kita sudah melihat lagi guru-guru yang berani mencoba hal-hal baru karena mereka mendapatkan kepercayaan untuk mengenal dan menilai murid-muridnya," tambahnya lagi.
Lima tahun bukan waktu yang sebentar untuk menjalankan tugas memimpin gerakan Merdeka Belajar. Namun, lima tahun juga bukan waktu yang lama untuk membuat perubahan yang menyeluruh.
"Kita sudah berjalan menuju arah yang benar, tetapi tugas kita belum selesai. Semua yang telah kita jalankan harus dilanjutkan sebagai perjalanan ke arah perwujudan sekolah yang kita cita-citakan," timpalnya.
Waktu yang bergulir membawa pada akhir masa pengabdian dirinya sebagai Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Namun, ini bukanlah titik akhir dari gerakan Merdeka Belajar.
"Dengan penuh ketulusan, saya ucapkan terima kasih banyak atas perjuangan yang Ibu dan Bapak lakukan. Dengan penuh harapan, saya titipkan Merdeka Belajar kepada Anda semua, para penggerak perubahan yang tidak mengenal kata menyerah untuk membawa Indonesia melompat ke masa depan. Selamat Hari Pendidikan Nasional. Mari terus bergotong royong menyemarakkan dan melanjutkan gerakan Merdeka Belajar", tutupnya.
Sumber: Kominfo Batola