Ketua Dewan Kesenian Kalsel Puji Manajemen Pameran Seni Rupa "GeGOdoh"

 

Ketua Dewan Kesenian Kalsel Taufik Arbain berbincang dengan Ariel Lawank (pelukis), di Sanggar Lukis Sholihin Taman Budaya Kalsel, Jumat (21/6/2024)
(Foto: Yadie Asa)

BORNEOTREND.COM - Pameran seni rupa "geGOdoh" yang menampilkan tiga pelukisnya yaitu M Syahriel M Noor, Didik Agus, dan Cahyo Purwadi menggandeng Artida.Id sebagai pelaksana/manajemen, mendapat sambutan hangat pengunjungnya.

Pameran ini sendiri ternyata yang kedua kalinya di tahun ini digelar. Pertama dilaksanakan di bulan Mei 2024 dengan pelukis yang sama.

Menanggapi pameran seni rupa yang dilaksanakan dengan cara berbayar bagi pengunjungnya dan tampilan tata ruang yang terbilang lebih kreatif dan inovatif, Ketua Dewan Kesenian Kalsel Dr Taufik Arbain menyambutnya sangat gembira.

"Kita sangat mengapresiasi langkah yang dilakukan kawan-kawan untuk mendorong pengembangan seni di Banua ini. Apa yang dilakukan oleh manajemen Artida.Id ini semoga menjadi inspirasi kawan-kawan seniman, bahwa sebuah karya seni lukis itu tidak hanya berpijak pada satu aliran, tetapi berbagai aliran. Tentu tidak habis dalam ruang-ruang publik dalam konteks lukisan dan dipamerkan dengan cara yang selama ini konvensional, tapi perlu ada inovasi-inovasi pameran termasuk dalam mempromosikannya," ujar Taufik Arbain yang langsung menyaksikan pameran di Sanggar Lukis Sholihin Taman Budaya Kalsel, Jumat (20/6/2024). 

Menurutnya sajian pameran seni rupa "geGOdoh" ini mengombinasikan antara pameran dengan kreativitas penggunaan teknologi, adanya lightning dan unsur-unsur menarik lainnya. Hal-hal ini kedepannya harus dikembangkan lagi agar kegiatan berkesenian itu lebih semarak lagi, dan diminati semua kalangan, khususnya kaum milenial. 

M Syahriel M Noor alias Ariel Lawank yang turut berpameran menjelaskan diambilnya tema "GeGOdoh" dalam pameran ini, karena itu nama kue khas Banjar yang sangat populer. Pameran ini sendiri digelar selama dua minggu, dari tanggal 21 Juni sampai 2 Juli 2024. 

Ketua Dewan Kesenian Kalsel Taufik Arbain, Ariel Lawank (pelukis) dan Badri Hurmansyah (kurator) di salah satu ruang pameran seni rupa "GeGOdoh". 
(Foto: Yadie Asa)

"Gegodoh itu kan ada macam-macam. Ada gegogoh pisang, ada gegodoh isi tiwadak, ada gumbili. Bahkan ada gegodoh ayam, jadi sangat familiar di masyarakat Banjar," ujar Ariel yang mengaku terkejut dengan sambutan pengunjung yang mau bayar untuk menyaksikan pameran, karena hal ini baru pertama kali baginya. 

Ariel juga menjelaskan bagaimana antusias pengunjung yang kala itu sedang hujan, dan rela datang pakai jas hujan. 

"Bahkan ada yang memanfaatkan ruang pameran ini untuk ambil foto prewedding. Ada juga yang memanfaatkan sekadar bikin konten untuk media sosialnya. Jadi ini hal baru bagi saya selama berpameran," ujar Ariel.  

Penulis: Khairiadi Asa

Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال