DI VAKSIN: Petugas UPTD Puskesmas Uren saat melakukan PIN Polio pada salah satu anak - Foto Dok Info Publik |
BORNEOTREND.COM, KALSEL- UPTD Puskesmas Uren melaksanakan kegiatan Pekan Imunisasi Nasional (PIN Polio) di lingkungan kerja mereka.
Kegiatan ini melibatkan pemberian vaksin Polio dua tetes kepada anak-anak usia nol hingga delapan tahun kurang satu hari yang dilakukan, Senin (29/7/2024) di PAUD Puncak Seratus dan Sekolah Dasar Kecil (SDK) Sawang, Desa Mamigang, Kecamatan Halong.
Kepala UPTD Puskesmas Uren Rahmat Yusliansyah menyatakan, bahwa mereka akan terus melaksanakan imunisasi vaksin Polio meskipun menghadapi kendala akses jalan menuju lokasi.
"Untuk program Polio di Puskesmas Uren, kami sedang melaksanakan sebagian. Masalahnya, di Puskesmas Uren, akses menuju SDK hampir tidak bisa dijangkau dengan kendaraan roda dua, jadi kami perlu ekstra usaha untuk melaksanakan pelayanan vaksin Polio ini. Target dari Dinas Kesehatan adalah 100 persen, namun saat ini kami baru mencapai 63 persen. Masih ada beberapa posyandu anak dan sekolah-sekolah SDK terpencil yang perlu kami layani," katanya.
Dirinya berharap target 100 persen dari Dinas Kesehatan untuk vaksin Polio di wilayah kerja UPTD Puskesmas Uren tersebut dapat tercapai.
"Harapannya, kami berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai target 100 persen yang ditetapkan oleh Dinas Kesehatan," harapnya.
Sementara itu, Koordinator Imunisasi (Korim) UPTD Puskesmas Uren Lini Sumiati mengatakan, untuk sasaran imunisasi vaksin Polio ini adalah anak-anak usia nol hingga delapan tahun kurang satu hari. Hingga kini, imunisasi telah dilaksanakan hampir 50 persen di beberapa posyandu dan sekolah.
"Alhamdulillah, di lapangan kami sudah hampir 50 persen menjalankan tugas, sisanya beberapa posyandu dan sekolah lagi. Pada 5 Agustus 2024, semua akan selesai. Sasaran usia untuk imunisasi ini adalah anak-anak kelahiran Juli 2016 sampai sekarang," ujarnya.
Dirinya kembali menambahkan bahwa tujuan imunisasi Polio ini adalah untuk mencegah penyakit Polio, mengingat ada kejadian luar biasa (KLB) Polio di Papua yang mendorong Kementerian Kesehatan untuk mengadakan imunisasi Polio di seluruh Indonesia.
"Kendalanya mungkin jarak yang jauh dan kadang orang tua perlu lebih dijelaskan tentang pentingnya imunisasi Polio," tambahnya.
Terakhir dirinya berharap tidak ada lagi anak yang terkena kejadian luar biasa penyakit Polio di seluruh Indonesia.
"Harapannya, tidak ada lagi anak di seluruh Indonesia yang terkena kejadian luar biasa penyakit Polio," tutupnya.
Sumber: Info Publik