Dewan Kesenian Kalsel Minta Pihak Terkait Hargai Kerja Seniman dalam Menciptakan Karyanya

 

Ketua Dewan Kesenian Kalsel Taufik Arbain saat memimpin rapat Jumat malam (12/6/2024), membahas progres dan evaluasi program kerja yang sudah dan akan dijalankan di tahun 2024.
(Foto: Yadie Asa)

BORNEOTREND.COM - Dewan Kesenian Kalsel memandang perlunya stakeholder (pihak terkait) yang sering bekerja sama dengan para seniman lebih memahami dan menghargai, bagaimana proses kerja mereka dalam berkarya. Menghasilkan karya yang kreatif, inovatif dan bernilai tinggi. 

"Ya, kita berharap stakeholder bisa menghargai, memahami bagaimana proses kreatif penciptaan karya seni itu tercipta. Jangan hanya melihat hasil yang tampak, tanpa melihat bagaimana proses penciptaannya sehingga melahirkan karya indah. Oleh karena itu kita perlu memberi penghargaan yang pantas dan layak bagi seniman," ujar Ketua Dewan Kesenian Kalsel, Dr Taufik Arbain. 

Hal itu disampaikan Taufik Arbain saat memimpin rapat internal pengurus Dewan Kesenian Kalsel, Jumat malam (12/7/2024) bertempat di Balai Cendikia Pusat Kajian Kebudayaan Banjar, Jln Pramuka Banjarmasin. Dihadiri para pengurus dan Majelis Pertimbangan Seniman.

Disamping membahas progres dan evaluasi program kerja yang telah dan akan dilaksanakan, juga membahas bagaimana peran dan kedudukan Dewan Kesenian yang ada di kabupaten/kota dalam berkomunikasi dan berkolaborasi dengan lembaga terkait yang ada. 

Selain pengurus provinsi juga hadir pengurus Dewan Kesenian Tanah Laut dan Banjarmasin dalam rapat tersebut. Mereka hadir memberikan tanggapan dan urun rembuk pemikiran bagaimana kendala yang dihadapi masing-masing dalam menjalankan roda organisasi dan solusinya.

Menurut Taufik Arbain, dalam tahun 2024 ini banyak event yang bisa dikerjakan oleh Dewan Kesenian, terutama dalam membantu dan kolaborasi dengan pihak instansi terkait. 

"Tinggal bagaimana pihak terkait ini bisa memahami kedudukan dan kapasitas Dewan Kesenian yang di dalamnya juga berhimpun sejumlah tokoh seniman baik tradisi maupun modern, juga ada budayawan dan akademisi," pungkasnya. 

Penulis: Khairiadi Asa


Lebih baru Lebih lama

نموذج الاتصال